Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

146,48 Juta Orang Bakal Mudik pada Libur Lebaran 2025, Waspadai Puncak Arus Mudik dan Arus Baliknya

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2025 pada tanggal 28 - 30 Maret 2025. Kapan puncak arus baliknya?

11 Maret 2025 | 05.20 WIB

Kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Lebaran Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Perhubungan, pada puncak arus balik lebaran 2024 tanggal 14 April 2024 diperkirakan sebanyak 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik akan kembali ke kota masing-masing. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perbesar
Kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Lebaran Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Perhubungan, pada puncak arus balik lebaran 2024 tanggal 14 April 2024 diperkirakan sebanyak 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik akan kembali ke kota masing-masing. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memperkirakan akan ada 146,48 juta orang yang melakukan mudik pada periode libur Lebaran 2025. Hal tersebut disampaikan Menhub usai rapat koordinasi lintas sektoral bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari jumlah orang mudik itu didapat dari proyeksi Kemenhub itu, sebanyak 33,71 juta orang atau 23 persen dari pemudik diperkirakan akan menggunakan mobil pribadi. "(Diperkirakan) terbanyak menggunakan mobil pribadi sebesar 23 persen," kata Dudy kemarin, seperti dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun daerah asal dari para pemudik terbanyak, menurut Dudy, berasal dari Jawa Barat disusul Jawa Timur, dan Jawa Tengah termasuk dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tak hanya berkoordinasi berbagai Kementerian dan Lembaga, Menhub sebelumnya telah melakukan koordinasi terkait persiapan Angkutan Lebaran 2025 dengan berbagai pemerintah daerah seperti Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, sehingga dapat berjalan aman dan lancar.

Koordinasi dengan Pemrov Jabar itu di antaranya meliputi pengaturan dan rekayasa lalu lintas angkutan Lebaran di gerbang tol yang berada di wilayah Jawa Barat. Termasuk adanya potensi pasar tumpah yang kemungkinan akan bermunculan pada masa angkutan Lebaran. Ia juga berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfhi.

Sejumlah hal yang menjadi perhatian Menhub pada koordinasi dengan Pemprov Jabar antara lain pasar tumpah, kepadatan lokasi wisata, serta perlintasan sebidang. Teranyar, Dudy berkoordinasi soal kesiapan dan penanganan angkutan Lebaran dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa pada Jumat pekan lalu.

Koordinasi meliputi upaya menghindari terjadinya kemacetan atau kepadatan dari pasar tumpah, mengantisipasi kepadatan di lokasi wisata, serta keselamatan masyarakat khususnya di perlintasan sebidang.

Sebelumnya, Kemenhub juga telah mengusulkan adanya kebijakan kebijakan Work from Anywhere (WFA/bekerja dari mana saja) bagi pegawai aparatur sipil negara (ASN) dan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat masa angkutan Lebaran tahun 2025.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2025 pada tanggal 28 - 30 Maret 2025. "Yang kemungkinan akan terjadi pada arus puncak mudik itu antara 28 dan 30 Maret, sedangkan puncak arus balik pada tanggal 5 - 7 April 2025," ucapnya.

Untuk menjaga keamanan lalu lintas saat mobilitas mudik Lebaran, Kapolri mengatakan bahwa Korlantas Polri melaksanakan Operasi Ketupat 2025 dalam dua versi. Operasi di wilayah itu mulai dari Lampung sampai Bali selama 17 hari, sedangkan untuk 28 Polda yang lain akan dilaksanakan selama 14 hari. "Dimulai 23 Maret untuk yang delapan Polda (Lampung sampai Bali) dan pada tanggal 26 Maret untuk yang di 28 Polda lain," kata Listyo.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus