Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Periode 2013-2018 Agus Martowardojo menilai, saat ini peringkat ekonomi Indonesia berada dalam rating yang sangat baik. Ia membandingkan dengan kondisi ekonomi RI sebelum 20 tahun reformasi.
Kondisi ekonomi, menurut Agus, tetap terjaga meski terjadi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat beberapa waktu belakangan ini. Hal itu disampaikan Agus Martowardojo saat menyampaikan laporan akhir Gubernur BI Periode 2013-2018 di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta pada Selasa, 22 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prestasi tersebut, lanjut Agus, terlihat dari kenaikan rating perekonomian Indonesia oleh beberapa lembaga pemeringkat internasional, seperti Fitch, Moody's, dan Standard and Poor's (S&P). “Jangan kira Indonesia dalam kondisi lemah. Belum pernah kita sebaik ini. Sekarang rating agency kita satu notch lebih tinggi. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik dibandingkan krisis ekonomi 1997-1998," ujar Agus di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.
Baca juga: Amien Rais Ungkap Sosok Menteri yang Setia Dampingi Soeharto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, sistem pembayaran Indonesia juga sudah selevel dengan sistem pembayaran di dunia. Ini ditandai dengan masuknya BI sebagai anggota Committee on Payments and Market Infrastructures (CPMI), yang berperan menetapkan standar internasional untuk mempromosikan, memonitor dan membuat rekomendasi terkait keamanan dan efisiensi sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan. "Kami dengan serius memperbaiki tata kelola sistem manajemen risiko,” ujarnya.
Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan setelah 20 tahun reformasi, juga berada di bawah 3 persen. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan 1998 sebesar 53 persen. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan saat ini juga berada di angka lebih dari 22 persen, sementara pada 1998 sebesar 15,7 persen.
"Jadi, melihat kondisi perekonomian Indonesia pada 1998 dengan sekarang, tentu sangat berbeda. Kondisi kita sekarang dibandingkan 20 tahun lalu, jauh lebih baik dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tuturnya