Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

2021, Bali Bakal Punya Pelabuhan Baru di Nusa Penida dan Nusa Ceningan

Pemerintah menargetkan pembangunan dua pelabuhan penyeberangan di Bali untuk mobilisasi wisatawan akan kelar pada medio 2021.

3 Agustus 2020 | 15.39 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan saat Peresmian Stasiun Terpadu di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 17 Juni 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan saat Peresmian Stasiun Terpadu di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 17 Juni 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah menargetkan pembangunan dua pelabuhan penyeberangan di Bali untuk mobilisasi wisatawan, selesai pada medio 2021. Dua pelabuhan baru tersebut adalah Pelabuhan Sampalan di Pulau Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul di Pulau Nusa Ceningan, Klungkung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Insya Allah kedua pelabuhan ini bisa selesai dalam waktu sembilan bulan atau pertengahan tahun 2021,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Senin, 3 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pembangunan dua pelabuhan ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Budi Karya dan Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster pada Senin pagi, 3 Agustus.

Budi Karya menjelaskan, kedua pelabuhan ini akan mendukung industri pariwisata lantaran keduanya termasuk Pelabuhan Segitiga Emas ( Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan/Lembongan) yang terhubung dengan Pelabuhan Sanur di Denpasar.

Budi Karya berharap pembangunan pelabuhan ini akan mempercepat pemulihan pariwisata di Bali setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19. Ke depan, sesuai perintah Presiden Joko Widodo alias Joikowi, Bali akan disiapkan menjadi super hub-tourism bagi wisatawan domestik, Asia Tenggara, hingga Australia.

Adapun I Wayan Koster menyebut dibangunnya kedua pelabuhan ini bakal memudahkan akses turis menuju kawasan segitiga emas. Dengan begitu, jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara akan meningkat.

Di samping memudahkan wisatawan, keberadaan pelabuhan juga dapat mendukung aktivitas keagamaan masyarakat Bali. "Jika tidak ada pelabuhan, warga yang akan menghadiri upacara keagamaan se-Bali kesusahan naik ke kapal karena harus mengangkat-angkat kain sambil mengusung sesajen," tutur Wayan.

Pelabuhan Sampalan akan memiliki terminal dua lantai dengan luas area kolam 9.000 meter persegi. Pelabuhan ini digadang-gadang mampu menampung kapasitas sandar speedboat sebanyak sepuluh unit.

Total investasi untuk pembangunan Pelabuhan Sampalan diperkirakan mencapai Rp 86,7 miliar. Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul akan dibangun menjadi dermaga bagi speed boat dan kapal Roro, dengan estimasi biaya pembangunan sebesar Rp 109,6 miliar.

Setelah Pelabuhan Segitiga Emas sudah terealisasi, pemerintah setempat berharap keberadaannya dapat meningkatkan pertumbuhan lalu-lintas di Pulau Nusa Penida serta Nusa Ceningan dan berdampak pada ekonomi warga. Adapun Pelabuhan Sampalan yang sudah sudah berdiri saat ini hanya bisa menampung penumpang 1 juta orang per tahun.

 

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus