Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

3 Kiat Memahami Cara Menjalin Percakapan

Percakapan mendalam (deep talk) dibutuhkan bukan hanya sekadar komunikasi dua arah.

14 Juli 2022 | 10.20 WIB

Ilustrasi dua wanita mengobrol. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi dua wanita mengobrol. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Percakapan mendalam (deep talk) dibutuhkan bukan hanya sekadar komunikasi dua arah. Tapi percakapan mendalam berguna mengeratkan hubungan terhadap orang lain yang mungkin tidak terlalu dekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut American Psychology Association, percakapan mendalam memungkinkan menerima pertanyaan dangkal atau mendalam untuk diskusi. Pertanyaan dangkal ini mencakup topik obrolan ringan yang khas. Sebab, obrolan ringan tak sia-sia juga, karena beberapa alasan penting. Misalnya, membantu dua orang saling menghangatkan percakapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengutip Psychology Today, obrolan ringan membantu menyelidiki topik yang lebih menarik untuk dibicarakan. Namun, bisa juga meminimalkan obrolan ringan dan memaksimalkan percakapan mendalam. 

Saat berada dalam lift misalnya, bila rekan kerja bertanya tentang rahasia tergelap atau keinginan terdalam, maka itu terlalu berlebihan. Namun, jika merespons pertanyaan rekan kerja, maka pasti akan memiliki beberapa pertanyaan lanjutan.  Jika ingin mengatasi canggung saat melakukan percakapan mendalam, ada beberapa kiat untuk menjalin percakapan yang bermakna, walaupun dengan orang baru.

Menjalin percakapan

1. Bertanya

Psych Central merujuk penelitian pada 2017 melaporkan, mengajukan pertanyaan meningkatkan kesukaan dan menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda benar-benar tertarik. Belum lagi, banyak orang umumnya senang berbicara tentang diri mereka sendiri.

2. Ungkapan

Jika berbagi sesuatu dengan orang asing, mereka akan cenderung membagi sesuatu juga untuk balasannya. “Ini hampir merupakan jalan pintas menuju koneksi,” kata Gillian Sandstrom, dosen psikologi di University of Essex. 

3. Pertimbangan

Mengikuti percakapan dengan orang asing mungkin menganggap tak penting seberapa besar dia menyukai Anda. Bahkan, ketika Anda menyukai orang itu. Sandstrom menggambarkan ilusi ini dalam penelitiannya  sebagai kesenjangan kesukaan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus