Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bahasa Indonesia memiliki banyak kata baku yang harus digunakan dalam penulisan atau percakapan resmi untuk menjaga kejelasan dan kebenaran berbahasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kata baku adalah kata yang penulisannya dan penggunaannya sesuai dengan kaidah atau aturan bahasa Indonesia yang benar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agar penggunaannya lebih efektif, contoh kata baku harus banyak diketahui untuk menunjang kebiasaan berbahasa baku dalam berbagai sektor.
Lantas, apa saja contoh kata baku dalam bahasa Indonesia? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulsan berikut ini, ya.
Apa Itu Kata Baku?
Sebelum mengetahui berbagai contoh kata baku dalam bahasa Indonesia, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari kata baku itu sendiri.
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD) yang sekarang telah berubah menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI))
Penggunaan kata baku sangat penting dalam penulisan akademik, dokumen resmi, serta komunikasi formal agar pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tepat.
Ciri-Ciri Kata Baku
Kata baku memiliki bentuk yang konsisten dan dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berikut adalah beberapa ciri utama kata baku:
- Tidak terpengaruh oleh bahasa asing.
- Memiliki bentuk yang tetap.
- Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah.
- Penggunaannya sesuai dengan konteks kalimat.
- Bukan bagian dari ragam bahasa sehari-hari.
- Penggunaan imbuhan dilakukan secara jelas dan tepat.
- Tidak memiliki makna ganda atau ambigu.
- Tidak mengandung pleonasme (kata yang berlebihan).
Fungsi Kata Baku
Ada empat fungsi utama dari kata baku yang diidentifikasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berikut adalah penjelasannya.
1. Sebagai Pemersatu
Sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya dan bahasa, penggunaan kata baku menjadi sangat penting untuk memfasilitasi komunikasi antar kelompok yang berbeda.
Kata baku berfungsi sebagai penghubung yang menyatukan masyarakat yang beragam, sehingga semua orang dapat berkomunikasi dengan lebih mudah tanpa terhambat oleh perbedaan dialek.
2. Pemberi Kekhasan
Kekhasan yang dimaksud di sini adalah ciri khas atau identitas. Meskipun negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei menggunakan bahasa Melayu sebagai dasar, terdapat perbedaan dalam ejaan dan penggunaan kata yang menjadikan setiap negara memiliki identitas linguistik tersendiri.
Misalnya, kata "sedikit" dalam bahasa Malaysia ditulis sebagai "sikit". Perbedaan ini bukan hanya menambah kekayaan bahasa, tetapi juga menegaskan ciri khas masing-masing negara.
3. Meningkatkan Kewibawaan
Dalam situasi formal, penggunaan bahasa baku sangat diperlukan untuk menunjukkan keseriusan dan profesionalisme.
Misalnya, pada acara resmi seperti upacara bendera di istana negara, penggunaan kata baku oleh pembawa acara dan peserta lainnya menciptakan suasana yang khidmat. Kata baku membantu menciptakan citra yang lebih berwibawa dan terhormat, sehingga audiens dapat merasakan pentingnya acara tersebut
Contoh Kata Baku
Berikut ini adalah 50 contoh perubahan dari kata tidak baku ke kata baku.
- Abrasi = Aberas
- Abjat = Abjad
- Absorpsi = Absorpsi
- Bercermin = Becermin
- Benkoang = Bengkuang
- Bensol = Benzol
- Cendikiawan = Cendekiawan
- Cengkram = Cengkeram
- Cengkrama = Cengkerama
- Defiasi = Deviasi
- Diagnosa = Diagnosis
- Despenser = Dispenser
- Efektip = Efektif
- Efektifitas = Efektivitas
- Ekosistim = Ekosistem
- Formil = Formal
- Photo = Foto
- Fotocopy = Fotokopi
- Glosary = Glosarium
- Glukose = Glukosa
- Gongseng = Ongseng
- Hadist = Hadis
- Hapal = Hafal
- Hakekat = Hakikat
- Ibtidaiyah = Ibtidaiah
- Iddah = Idah
- Idial = Ideal
- Jadual = Jadwal
- Jagad = Jagat
- Jahiliyah = Jahiliah
- Kaca mata = Kacamata
- Kaffah = Kafah
- Cafetaria = Kafetaria
- Lapal = Lafal
- Lamtaragung = Lamtorogung
- Lasykar = Laskar
- Mahluk = Makhluk
- Makro ekonomi = Makroekonomi
- Malpraktek = Malapraktik
- Napsu = Nafsu
- Naas = Nahas
- Nahloda = Nakhoda
- Obyek = Objek
- Obyektif = Objektif
- Ojeg = Ojek
- Panca indera = Pancaindera
- Pangkreas = Pankreas
- Paradox = Paradoks
- Radio aktif = Radioaktif
- Rekaat = Rakaat
AULIA ULVA, berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor: Pengertian Kalimat Definisi, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contohnya