Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

53 Tahun KA Parahyangan Menjejak Rel Jakarta - Bandung Pulang Pergi

KA Parahyangan yang kini menjadi KA Argo Parahyangan telah beroperasi selama lebih dari 5 dekade. Kereta api ini juga pernah dihentikan operasinya.

1 Agustus 2024 | 21.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rangkaian Kereta Api Parahyangan Bandung-Jakarta saat melintasi Jembatan Cikubang, Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (26/4). ANTARA/Rezza Estily

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - KA Argo Parahyangan adalah hasil peleburan KA Argo Gede dan KA Parahyangan yang tercatat telah beroperasi sejak 31 Juli 1971. Sampai saat ini, KA Argo Parahyangan tergolong dalam rangkaian kereta api tertua di Indonesia. Kereta ini juga lebih sering disebut sebagai KA Parahyangan daripada KA Argo Parahyangan. 

KA Argo Parahyangan beroperasi setiap hari dengan jumlah perjalanan sebanyak 9 kali pulang dan pergi. KA Argo Parahyangan berjalan dengan rute 166 kilometer yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam sampai 3 jam 15 menit. Relasi perjalanan kereta ini adalah Stasiun Gambir-Stasiun Bandung (pulang pergi). 

KA Argo Parahyangan menawarkan tiga kelas dalam perjalanannya. Pertama, kelas ekonomi. Pada kelas ini, penumpang akan mendapatkan tempat duduk format 2-2 dan tidak berhadapan. Penumpang juga akan mendapatkan fasilitas AC, toilet, dan stop kontak di setiap kursi. Namun, ruang untuk kaki penumpang lebih sempit. Penumpang dapat membeli tiket ekonomi KA Argo Parahyangan dengan harga Rp150.000. 

Kedua, kelas eksekutif. Pada kelas ini, penumpang akan mendapatkan tempat duduk format 2-2 yang dilengkapi lampu baca, meja lipat, bantal, selimut, dan pijakan kaki. Ruang untuk kaki kelas eksekutif lebih luas daripada kelas ekonomi. Bahkan, kelas eksekutif juga menyediakan pijakan kaki. Penumpang dapat membeli tiket kelas eksekutif kereta ini dengan harga mulai dari Rp250.000.

Ketiga, kelas Luxury. Kelas ini memberikan fasilitas yang lebih nyaman kepada penumpang. Kursi dalam kelas ini dapat diputar dan dimiringkan 140-180 derajat. Selain itu, kelas ini juga menyediakan makanan dan minuman free flow yang tersedia di minibar. Bahkan, penumpang juga akan mendapatkan perlengkapan kecil, seperti bantal, selimut, handuk wajah, dan lampu baca. Penumpang dapat membeli tiket KA Argo Parahyangan kelas Luxury dengan harga Rp380.000 sampai Rp510.000.

KA Argo Parahyangan Berhenti Beroperasi

Namun, KA Argo Parahyangan sempat tidak berjalan karena adanya Jalan Tol Purbaleunyi yang membuat PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI mengalami kerugian sampai Rp36 miliar per tahun.

“Okupansi rata rata sekitar 50 sampai 60 persen. Padahal, kalau mau sedikit untung harus 80 persen,” ucap Vice President Pemasaran Angkutan Penumpang PT KAI, Husein Nurrony, pada 16 April 2010 lalu.

Saat KA Argo Parahyangan berhenti beroperasi, KAI menyediakan perjalanan ke Jakarta dari Bandung menggunakan KA eksekutif Argo Gede yang setiap hari dilayani dengan enam keberangkatan. Pemberhentian KA Argo Parahyangan bukan karena ketidakinginan KAI mengakomodasi penumpang kelas bisnis jurusan Bandung-Jakarta.

Namun, KA Argo Gede yang menggantikan operasi KA Argo Parahyangan juga mengalami kerugian mencapai Rp40 miliar pada 2009. Akibatnya, pada 27 April 2010, KA Argo Parahyangan dihentikan pada 27 April 2010. Lalu, pada 2016, KA Argo Parahyangan dibuka kembali dengan relasi Jakarta-Bandung (pulang pergi).

RACHEL FARAHDIBA R  | ANDIKA DWI | ACHMAD HANIF IMADUDDIN | ALWAN RIDHA RAMDANI

Pilihan Editor: Warga Pilih KA Argo Parahyangan daripada Kereta Cepat, Ini Kata Pengamat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus