Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Potensi baru energi terbarukan (EBT) di Indonesia mencapai lebih dari 443 gigawatt (GW). Jenis-jenis potensi energi terbarukan tersebut melibatkan sumber-sumber alamiah, seperti sinar matahari, angin, hujan, geothermal, dan biomassa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki potensi energi terbarukan (renewable energy) yang sangat melimpah, meskipun sayangnya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Energi terbarukan merujuk pada sumber energi yang dapat dipulihkan dengan cepat secara alami, dan prosesnya dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis energi ini dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alami tidak akan habis jika dikelola dengan baik, dan seringkali disebut juga sebagai energi berkelanjutan (sustainable energy). Penggunaan energi terbarukan juga dianggap lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan dibandingkan dengan energi non-terbarukan.
6 Macam Energi Terbarukan di Indonesia
1. Energi Pasang Surut
Energi pasang surut air laut adalah sumber energi terbarukan yang berasal dari perubahan tinggi rendah air laut selama pasang dan surut. Ada dua jenis sumber energi pasang surut, yaitu perbedaan tinggi rendah air laut dan arus pasang surut terutama di selat-selat kecil. Meskipun Indonesia memiliki potensi tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut, sayangnya sumber energi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Meskipun berbagai sumber energi terbarukan tersedia, hanya energi air yang telah dimanfaatkan secara luas di Indonesia. Jumlah pembangkit listrik yang menggunakan energi panas bumi, angin, dan matahari masih terbatas, dengan kapasitas energi yang sangat kecil. Bahkan sumber energi dari laut, meskipun memiliki potensi besar, belum berhasil dikembangkan sama sekali.
2. Energi Angin
Energi angin atau bayu merupakan jenis energi terbarukan yang dihasilkan oleh gerakan angin. Kincir angin digunakan untuk menangkap energi angin dan mengubahnya menjadi energi kinetik atau listrik. Di Indonesia, pemanfaatan energi angin untuk menghasilkan listrik telah dilakukan, seperti yang terlihat pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
3. Energi Matahari
Energi matahari atau surya adalah sumber energi terbarukan yang berasal dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan oleh matahari. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terdapat di Indonesia mencakup PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor Barat (NTT)
4. Energi Gelombang Laut
Energi gelombang laut atau ombak merupakan sumber energi terbarukan yang timbul dari pergerakan naik turun gelombang laut. Indonesia, sebagai negara maritim yang berada di antara dua samudera, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi dari gelombang laut. Sayangnya, pengembangan sumber energi alternatif ini masih dalam tahap pengembangan di Indonesia.
5. Energi Biomassa
Di Indonesia, potensi energi biomassa berasal dari sejumlah limbah hasil perkebunan dan pertanian. Limbah-limbah tersebut melibatkan produk-produk seperti coklat, kopi, padi, kelapa sawit, dan akasia. Pemanfaatan energi dari biomassa ini dilakukan melalui penerapan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).
6. Bahan Bakar Hayati atau Biofuel
Merupakan jenis energi terbarukan yang terdiri dari bahan bakar padat, cair, dan gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel berasal dari tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi, seperti sorgum dan tebu, serta tanaman yang mengandung minyak nabati tinggi, seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit.
ANGELINA TIARA | RINDI ARISKA | SANSPOWER | NELITI | BADUNGKAB
Pilihan editor: IEA Berupaya Kurangi Biaya Energi Terbarukan di Negara Berkembang