Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara tolak tambak udang di pesisir Karimunjawa lantaran merusak ekosistem lingkungan hidup. Mereka menilai limbah tambak udang membunuh biota laut sehingga berdampak pada tujuh kelompok masyarakat di Karimunjawa.
Tambak udang merupakan tambak yang dipergunakan untuk budidaya berbagai jenis udang. Dikutip dari eprints.ummetro.ac.id, tambak udang berada di daerah pesisir, terutama di tempat yang memiliki potensi udang yang baik. Lokasi ini akan menjadikan udang sebagai komoditas ekspor dengan nilai jual yang tinggi.
Selain lokasi, jenis udang dapat menentukan nilai jualnya. Oleh sebab itu, bibit udang harus dipastikan memiliki prospek pasar yang bagus serta tidak sulit untuk dibudidayakan. Berikut uraiannya, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Udang Windu
Dirangkum dari buku Panduan Budi Daya udang Windu oleh Rachmatun Suyanto dan Enny Purbani Takarina, udang windu atau yang dikenal sebagai tiger prawn berukuran besar hingga mencapai 50-100 gram. Bahkan, ada yang mencapai 270-300 gram di laut dalam. Udang windu memiliki warna tubuh bergaris-garis hitam-putih melintang seperti harimau. Udang Winsu juga dikenal dengan rostrumnya yang relatif panjang dan kuat serta ujungnya sedikit melengkung ke atas.
2. Udang putih
Sesuai dengan namanya, udang putih memiliki tubuh berwarna putih bersih. Sedangkan ujung, tepi ekor dan kaki-kakinya berwarna merah. Selain itu, Kulit udang putih relatif tipis dan dagingnya lebih lunak dibanding udang windu. Kendati demikian, udang putih memiliki permintaan ekspor yang banyak dalam bentuk udang kupas (peeled).
3. Udang lar
Dilansir dari primadwimitra.co.id, udang lar memiliki warna hijau tua kekuningan. Udang ini memiliki panjang 12-18 centimeter dan hidup di dasar perairan atau sungai-sungai yang bermuara di laut. Udang lar dapat ditemukan di perairan berkadar garam tinggi. Seperti pantai selatan Jawa, pantai barat Sumatera, dan pulau-pulau di Indonesia Timur.
4. Udang beras
udang beras tergolong udang air tawar dengan ukuran tubuh 3-9 centimeter. Udang yang berwarna kuning-jingga ini, hidup di sungai dekat muara. Udang beras merupakan salah satu jenis udang air tawar yang cukup potensial untuk dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
5. Udang Palemon Merah
Berbeda dengan namanya, udang palemon merah identik dengan warna kuning pucat hampir pudar. Udang yang mencapai 10 centimeter ini mempunyai bentuk kepala kerucut dan tanduk moncong yang melengkung ke atas. Selain dijadikan makanan restoran, Udang palemon merah kerap diolah menjadi ebi dan dipasarkan dengan harga yang sangat tinggi.
6. Udang Vaname
Dirangkum dari isw.co.id, Udang Vaname adalah salah satu udang paling populer di Indonesia. Meskipun bertubuh kecil, udang ini memiliki permintaan pasar yang cukup tinggi. Udang Vaname dapat dikenali dengan tubuhnya terbalut kulit tipis berwarna putih kekuning-kuningan. Kemudian dilengkapi dengan kaki berwarna putih.
Berbeda dengan udang lainnya, Vaname yang ditemukan di perairan tropis ini memiliki kelebihan sendiri. Mulai dari kebal terhadap serangan penyakit, masa perkembangan pertumbuhannya lebih cepat, serta pakannya yang relatif lebih mudah.
7. Udang Galah
Udang galah atau dikenal sebagai Fresh Water Shrimp memiliki ukuran tubuh hingga mencapai 30 centimeter. Dilansir dari cvpradiptaparamita.com, uang air tawar ini terkenal dengan tubuh besar dan gemuk. udah galah juga memiliki berbagai macam warna, seperti hijau kecoklatan, kuning kecoklatan, hijau kebiruan dan lainnya.
Selain tubuhnya yang besar, udang galah juga memiliki gigi yang menyerupai gergaji berjumlah 11 untuk bagian bawah dan 12 untuk bagian atas. Kepalanya berbentuk kerucut dengan ujung restrum yang melebar. Tak hanya itu, Udang galah memiliki sifat kanibalisme, sehingga lebih sulit untuk dipelihara. Akibatnya, udang galah dibandrol dengan harga yang tinggi di pasaran.
Pilihan editor: 4 Fakta Tambak Udang Ditolak di Karimunjawa, Salah-satunya Rugikan 7 Kelompok-Warga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini