Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

800 Orang Tak Pulang ?

Jumlah korban yang tewas dalam kecelakaan kapal Tampomas II belum dapat diketahui dengan pasti. ada yang memperkirakan sekitar 800 orang, tapi ada yang membantah itu terlalu banyak.

21 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUSIBAH Tampomas II sudah hampir sebulan berlalu. Tapi ada sisa pertanyaan besar yang nampaknya terlantar berapa banyak sebenarnya korban dari kapal yang naas itu? Ini bisa diketahui dengan membandingkan jumlah orang yang selamat dari jumlah seluruh penumpang yang sebenarnya. Tapi justru angka yang terakhir inilah yang belum jelas. Dalam pengumuman resmi Menteri Perhubungan Roesmin Nurjadin, 5 hari setelah peristiwa, disebutkan penumpang 1.102 orang dan ABK 82. Tetapi kemudian jumlah ini dikoreksi lagi. Dalam daftar "Kemungkinan Pertanyaan-Pertanyaan DPR dan Saran Jawaban" yang disusun Pelni, dikatakan penumpang yang memegang karcis 1.084 orang. Angka ini belum tentu mencerminkan jumlah penumpang yang sebenarnya, sebab diduga diambil dari daftar manifes. Manifes yang berada di tangan Pelni itu adalah pencatatan penumpang sebelum akan naik kapal. Jumlah penumpang yang membayar tiket di atas kapal, atau yang tak membayar sama sekali, dibuat dalam perjalanan. Catatan inilah yang mungkin paling bisa dipercaya mengenai jumlah penumpang sesungguhnya. Tapi kalaupun dibuat, dia sudah tenggelam bersama Tampomas II. Kalangan yang mengetahui kebiasaan kerja kapal penumpang, memperkirakan jumlah penumpang yang ditampung Tampomas II melebihi jumlah dispensasi yang 1.300. Malahan ada yang menyebutkan jumlah penumpang tidak kurang dari 1.600 orang. Angka ini diucapkan Mohammad Rauf Galesang, 28 tahun, dalam wawancaranya dengan Pos Kota, 10 Februari. Bekas awak kapal "Atlantic Neptune" milik Taiwan yang dicarter perusahaan pelayaran Amerika Serikat itu sedang cuti dan berniat menjenguk orang tuanya di Ujungpandang. Ia termasuk salah seorang yang selamat. Katanya dalam percakapannya dengan ABK Tampomas II sebelum kapal itu terbakar, mereka menyebutkan penumpang sekitar 1.600 orang. Bila angka ini benar, jumlah korban jauh lebih besar dari yang selama ini dihitung. Sebab menurut pengumuman dari Posko Pelni Pusat 4 Februari jumlah orang yang selamat 743 orang. Berarti yang mati dan hilang di atas 800 orang. Suatu angka yang mengerikan. Meskipun demikian, seorang pelaut Pelni yang berpengalaman menduga bulan Februari bukanlah bulan ramai penumpang. Jadi angka 1.600 bisa saja berlebihan. Toh jumlah kelebihan penumpang dari angka manusia yang membeli tiket di loket bisa besar biarpun bulan Februari. Sebab setelah tenggelamnya Tampomas II, tanggal 9 Februari Tampomas I terpaksa tertunda keberangkatannya dari Tanjungpriok menuju Belawan selama 4 jam gara-gara kelebihan penumpang. Petugas KPLP menghitung sudah 1.904 penumpang yang naik. Pelni membantah. Tapi akhirnya kapal itu berangkat dengan 1.596 penumpang. Itu pun sudah berlebih. Sebab menurut Nakoda KM Tampomas I R.T. Syarif, sebagaimana yang dikatakannya kepada harian Sinar Indonesia Baru di Medan, sertifikatnya terbatas 1.363 penumpang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus