Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ada Investor Cina di Balik Roti Aoka dan Okko yang Diduga Mengandung Bahan Pengawet Berbahaya

Siapa pemilik roti Aoka dan Okko?

22 Juli 2024 | 16.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi roti. Pixabay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Akhir-akhir ini produsen makanan kemasan, roti Aoka dan Okko menjadi sorotan usai dikabarkan menggunakan bahan pengawet kosmetik berbahaya, zat sodium dehydroacetate, dalam pembuatannya. Zat tersebut diduga dipakai agar produk roti tahan lama, hingga berbulan-bulan, dan tidak berjamur meski telah kedaluwarsa. Lantas, siapa pemilik roti Aoka dan Okko?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemilik Roti Aoka dan Okko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan laporan Majalah Tempo berjudul “Profil Produsen Roti Okko dan Aoka, Ada Nama Investor Cina,” disebutkan bahwa kedua produsen roti tersebut berasal dari dua perusahaan yang berbeda dan tidak berhubungan satu sama lain.

Berdasarkan akta perusahaan yang dilihat Tempo, Aoka diproduksi oleh Indonesia Bakery Family yang berstatus perusahaan penanaman modal asing. Sedangkan Okko diproduksi oleh Abadi Rasa Food selaku perusahaan swasta nasional.

Jajaran pengurus Indonesia Bakery Family pun didominasi warga negara asing. Sebagai contoh, jabatan Direktur Utama Indonesia Bakery Family dipegang seseorang berinisial GX, warga negara Cina. Head of Legal Indonesia Bakery Family, Kemas Ahmad Yani membenarkan informasi bahwa perusahaannya berdiri pada 2017 dengan status penanaman modal asing. 

Serupa dengan Indonesia Bakery Family, mayoritas saham Abadi Rasa Food dipegang oleh sesorang berinisial WQ, seorang kelahiran Fujian, Cina, yang juga menjabat direktur di perusahaan itu.

Pengelola pabrik Okko, Jimmy, mengklaim hanya mengambil keuntungan tipis untuk bisa menetapkan harga murah. Namun dia menyatakan produk perusahaannya bisa memiliki ketahanan hingga 90 hari karena proses produksinya yang higienis dan berstandar internasional.

Pabrik Okko, kata Jimmy, dijaga agar kondisinya sangat bersih dan tanpa bakteri. Pengemasan rotinya pun dilakukan otomatis dengan mesin. Jimmy juga mengklaim kemasan roti Okko berasal dari perusahaan berstandar ISO. Menurut dia, urusan kemasan perlu diperhatikan agar roti tidak habis ditumbuhi jamur. Selain itu, kemasan roti Okko harus tahan tekanan hingga 80 kilogram.

RADEN PUTRI | MAJALAH TEMPO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus