Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi yang terjadi sejak Selasa pagi sempat membuat dua KA Parahyangan relasi Stasiun Gambir-Bandung, mengalami keterlambatan. Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo menyebutkan banjir di Bekasi menyebabkan kereta Parahyangan nomor KA 138 dan 136 terlambat masuk ke Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuswardoyo menyatakan, dua rangkaian kereta itu masing-masing terlambat 21 menit dan 10 menit. Kemarin KA 138 masuk ke Stasiun Bandung pukul 12.39, padahal seharusnya 12.18. Sedangkan KA 136 masuk Stasiun Bandung 13.28, atau molor dari yang seharusnya 13.18.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KA 138 dan KA 136, menurut Kusworo, terlambat tiba di Bandung karena air banjir di Bekasi telah menyentuh batas rel dan menyebabkan kereta tidak bisa berjalan dengan kecepatan maksimal dan kereta harus mengantre masuk ke wilayah Stasiun Bekasi.
"Jadi saat itu kondisi perjalanan hanya bisa 40 km per jam. Normalnya 90 km per jam, dan itu harus bergantian karena mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan seperti tergelincir," ujar Kuwsardoyo seperti dikutip dari Antara, Selasa, 4 Maret 2025.
Ia menjelaskan kondisi perjalanan sudah normal meski dikabarkan banjir di Bekasi masih belum surut. "Saat ini sudah tidak dibatasi, dan kereta berjalan normal, namun kami masih bersiaga," tutur dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Jawa Barat, sebelumnya mencatat banjir tersebar di 20 titik dan tujuh wilayah kecamatan terdampak musibah tersebut usai diguyur hujan deras sejak Senin (3/3) malam hingga hari ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Priadi Santoso menjelaskan hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab terjadi banjir yang diperparah dengan kondisi serupa di wilayah hulu Kali Bekasi, khususnya Bogor sehingga membuat debit air sungai tinggi dan meluap.
"Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan Kota Bekasi menyebabkan peningkatan debit air dan banjir di beberapa wilayah," ujar Priadi.
Setidaknya ada 20 titik banjir yang tersebar di tujuh kecamatan se-Kota Bekasi dengan ketinggian air bervariasi mulai 20 sentimeter hingga tiga meter, menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi. Banjir itu merendam tujuh kecamatan antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Kecamatan Rawalumbu.
Pilihan Editor: Sederet Bantuan bagi Korban Banjir Jabodetabek dari Pemerintah