Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Akibat Banjir Bekasi, Dua Kereta Parahyangan Telat Tiba di Bandung

Dua rangkaian kereta Parahyantan itu masing-masing terlambat 21 menit dan 10 menit akibat banjir Bekasi.

5 Maret 2025 | 09.25 WIB

Petugas KAI memeriksa petak jalur KA di jembatan sekitar Stasiun Bekasi, Jawa Barat, 4 Maret 2025. Antara/HO KAI Daop 1 Jakarta
Perbesar
Petugas KAI memeriksa petak jalur KA di jembatan sekitar Stasiun Bekasi, Jawa Barat, 4 Maret 2025. Antara/HO KAI Daop 1 Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi yang terjadi sejak Selasa pagi sempat membuat dua KA Parahyangan relasi Stasiun Gambir-Bandung, mengalami keterlambatan. Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo menyebutkan banjir di Bekasi menyebabkan kereta Parahyangan nomor KA 138 dan 136 terlambat masuk ke Bandung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kuswardoyo menyatakan, dua rangkaian kereta itu masing-masing terlambat 21 menit dan 10 menit. Kemarin KA 138 masuk ke Stasiun Bandung pukul 12.39, padahal seharusnya 12.18. Sedangkan KA 136 masuk Stasiun Bandung 13.28, atau molor dari yang seharusnya 13.18.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

KA 138 dan KA 136, menurut Kusworo, terlambat tiba di Bandung karena air banjir di Bekasi telah menyentuh batas rel dan menyebabkan kereta tidak bisa berjalan dengan kecepatan maksimal dan kereta harus mengantre masuk ke wilayah Stasiun Bekasi.

"Jadi saat itu kondisi perjalanan hanya bisa 40 km per jam. Normalnya 90 km per jam, dan itu harus bergantian karena mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan seperti tergelincir," ujar Kuwsardoyo seperti dikutip dari Antara, Selasa, 4 Maret 2025.

Ia menjelaskan kondisi perjalanan sudah normal meski dikabarkan banjir di Bekasi masih belum surut. "Saat ini sudah tidak dibatasi, dan kereta berjalan normal, namun kami masih bersiaga," tutur dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Jawa Barat, sebelumnya mencatat banjir tersebar di 20 titik dan tujuh wilayah kecamatan terdampak musibah tersebut usai diguyur hujan deras sejak Senin (3/3) malam hingga hari ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Priadi Santoso menjelaskan hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab terjadi banjir yang diperparah dengan kondisi serupa di wilayah hulu Kali Bekasi, khususnya Bogor sehingga membuat debit air sungai tinggi dan meluap.

"Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan Kota Bekasi menyebabkan peningkatan debit air dan banjir di beberapa wilayah," ujar Priadi.

Setidaknya ada 20 titik banjir yang tersebar di tujuh kecamatan se-Kota Bekasi dengan ketinggian air bervariasi mulai 20 sentimeter hingga tiga meter, menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi. Banjir itu merendam tujuh kecamatan antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Kecamatan Rawalumbu.

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus