Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendirikan pusat pemberitaan Media Center Indonesia Maju. Hal ini dilakukan agar stabilitas investasi tetap terjaga dalam keadaan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Salah satu stabilitas itu bisa dipicu stabil atau tidak tergantung dengan informasi dan data," ujar Bahlil di Media Center Indonesia Maju di Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 4 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bahlil menjelaskan, saat ini banyak isu soal kepemerintahan yang bergulir di masyarakat. Isu-isu itu berkaitan dengan pembangunan infrastruktur hingga peningkatan perekonomian.
Bila isu-isu tak dijawab, menurut Bahli, akan berpotensi menyesatkan masyarakat. Pasalnya, isu tersebut tidak terkonfirmasi secara langsung dari sumber yang kredibel.
Pemberitaan itu ini yang kemudian dinilai Bahlil dapat berpotensi merusak iklim investasi asing yang mau masuk Indonesia. Oleh sebab itu, Bahlil dan jajaran kementeriannya berinisiatif untuk membuat wadah pusat pemberitaan ini.
Dalam pelaksanaannya, kata Bahlil, Kementerian Investasi akan menyiapkan narasumber yang dibutuhkan wartawan untuk diwawancarai terkait isu tertentu. Ia juga memastikan media center tersebut tidak akan dijadikan tempat memberi keterangan politik yang berkaitan dengan pemilu.
Pembangunan media center ini juga penting, menurut Bahlil, di antaranya untuk menjawab calon investor yang bertanya-tanya soal keberlanjutan rencana pembangunan yang dicanangkan Presiden Jokowi sebelumnya.
"Contoh, katakanlah sekarang ada salah satu tim dari pasangan capres yang bilang bahwa IKN mau dipindahkan. Nah, itu bisa ditanya di situ juga. Nanti kita hadirkan Kementerian PU, kita hadirkan Bappenas untuk bisa meluruskan," tuturnya.
Adapun soal pembentukan Media Center Indonesia Maju ini, Bahlil mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Bahlil pun berharap media center ini bisa membantu pemerintah dalam menjaga iklim investasi. Sayang ia tutup mulut ketika ditanya biaya yang dianggarkan untuk pembentukan media center tersebut.
ANTARA