Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Alasan Bos BCA Pecah Saham jadi Rp 7.000-an: Sasar Investor Pemula

President Director PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan alasan perusahaan melakukan stock split atau pemecahan saham.

13 Oktober 2021 | 09.47 WIB

CEO BCA Jahja Setiaatmadja di sela kegiatan Leadership Sharing Session 100 Bankir di Hotel J.W. Marriot Mega Kuningan, Jakarta Pusat, 28 November 2017. TEMPO Yohanes Paskalis Pae Dale
Perbesar
CEO BCA Jahja Setiaatmadja di sela kegiatan Leadership Sharing Session 100 Bankir di Hotel J.W. Marriot Mega Kuningan, Jakarta Pusat, 28 November 2017. TEMPO Yohanes Paskalis Pae Dale

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan alasan perusahaan melakukan stock split atau pemecahan saham. Ia mengatakan emiten berkode BBCA itu menyasar investor-investor pemula, khususnya anak muda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan harga baru yang mulai diperdagangkan hari ini, perseroan berharap harga saham BCA menjadi relatif terjangkau dan mendapat sambutan positif dari investor, terutama investor pemula yang saat ini aktif berinvestasi di pasar modal,” ujar Jahja dalam keterangannya, Rabu, 13 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

BCA melakukan stock split setelah memperoleh persetujuan dari Bursa Efek Indonesia. Rasio stock split sebesar 1:5 atau satu saham dipecah menjadi lima saham.

Nilai nominal per saham BBCA sebelum stock split tercatat sebesar Rp 62,5. Adapun nilai nominal per saham setelah stock split menjadi Rp 12,5. Pada perdagangan Rabu pagi di pasar spot, harga saham BBCA pun dikeluarkan mulai Rp 7.320.

Harga saham BBCA itu setara dengan Rp 36.600 sebelum stock split. Nilai nominal baru hasil stock split akan didistribusikan oleh  PT Kustodian Sentral Efek Indonesia  epada pemegang saham pada 15 Oktober 2021.

“Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pasar modal dalam negeri,” tutur Jahja.

BCA, kata Jahja, berkomitmen untuk menjaga soliditas fundamental bank melalui pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan sehingga memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus