Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Alasan Kalbe Farma dan Amarox Turunkan Harga Obat Covid-19 jadi Rp1,5 Juta

PT Kalbe Farma Tbk. dan PT Amarox Global Pharma resmi menurunkan harga obat antivirus Remdesivir dari Rp 3 juta menjadi Rp 1,5 juta. Apa alasannya?

4 Oktober 2020 | 18.31 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan penjelasan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius di pabrik PT Kalbio Global Medika, Cikarang, Bekasi, 27 Februari 2018. Peresmian pabrik ini akan mendukung upaya pemerintah dalam membangun kesehatan masyarakat. ANTARA
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan penjelasan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius di pabrik PT Kalbio Global Medika, Cikarang, Bekasi, 27 Februari 2018. Peresmian pabrik ini akan mendukung upaya pemerintah dalam membangun kesehatan masyarakat. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kable Farma Tbk (Kalbe) dan PT Amarox Global Pharma (Amarox) resmi menurunkan harga obat antivirus Remdesivir (dengan nama dagang Covifor) yang digunakan untuk pengobatan Covid-19 di tanah air. Dari harga semula Rp 3 juta per vial menjadi Rp 1,5 juta per vial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sepakat untuk memberikan harga jual khusus obat Covifor," kata Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Harga diturunkan setelah mendengarkan masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan dan pasien dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, harga turun karena kebutuhan terhadap pengobatan Covid-19 yang semakin besar.

Country Manager Amarox, Sandeep Sur, juga mengatakan bahwa Hetero menyadari dampak pandemi yang luas, terutama terkait beban biaya bagi pemerintah dan pasien. "Maka Hetero memberikan lebih banyak dukungan dan memberikan harga khusus Covifor untuk Indonesia," kata dia.

Sebelumnya pada 1 Oktober 2020, Kalbe dan Amarox resmi mengumumkan kolaborasi mereka untuk meluncurkan Covifor atau Remdesivir. Amarox adalah anak perusahaan dari Hetero, perusahaan farmasi genetik terkemuka di India dan produsen obat antiretroviral terbesar di dunia.

Saat itu, Kalbe mengumumkan bahwa Emergency Use Authorization (EUA) produk Remdesivir adalah untuk pengobatan pasien penyakit Covid-19 yang telah terkonfirmasi oleh laboratorium. Utamanya, untuk orang dewasa atau remaja (berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kg).

Mereka adalah yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang parah. Sehingga, produk Covifor ini tidak akan dijual bebas dan hanya digunakan di rumah sakit dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.

Produk Covifor atau Remdesivir Injection diproduksi di fasilitas produksi Hetero yang modern dan mutakhir di Hyderabad, India. Produk ini sudah memenuhi standar yang telah disetujui oleh otoritas regulasi global yang ketat.

Otoritas ini seperti US Food and Drug Administration dan Europe Union. Selain itu, Kalbe menyebut fasilitas produksi ini telah siap untuk ditingkatkan produksinya guna memenuhi persyaratan skala besar.

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus