Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Amien Rais Ingin Pertambangan Freeport Ditutup

Amien Rais mengatakan ingin pertambangan PT Freeport Indonesia di Papua ditutup.

26 Juli 2018 | 13.19 WIB

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais menghadiri halalbihalal bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, 4 Juli 2018. Tempo / Friski Riana
Perbesar
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais menghadiri halalbihalal bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, 4 Juli 2018. Tempo / Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua MPR Amien Rais ingin pertambangan PT Freeport Indonesia di Papua ditutup. Hal itu, menurut Amien Rais, karena Freeport telah melakukan kejahatan, terlebih soal lingkungan.

"Working Contract Freeport berakhir 2021, tapi ada pasal yang menyebutkan dapat diperpanjang hingga 2041. Saya berpendapat kontrak karya dengan Freeport sebaiknya ditutup sekali untuk selamanya, titik, no extension, selesai," kata Amien Rais di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 26 Juli 2018.

Simak: Guru Besar Hukum Internasional Sebut HoA Freeport Bermasalah

Amien mengatakan setelah Indonesia  dibodohi oleh Freeport McMoran Inc sejak 1967 dengan penjarahan emas perak tembaga dan bebagai mineral lainnya. Hal ini terulang lagi pada Juni lalu dengan narasi versi pemerintah. "Bahwa Freeport telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Itu betul-betul kebohongan yang tidak ketulungan, lewat HoA Indonesia Freeport," ujar Amien.

Pada 12 Juli 2018, Freeport McMoran Inc menyepakati pelepasan 51 persen saham anak usahanya, PT Freeport Indonesia kepada Holding Industri Pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Induk usaha pertambangan pelat merah itu akan menyelesaikan transaksi pembelian pada dua bulan ke depan.

Direktur Utama PT Inalum Budi Gunawan Sadikin mengatakan nilai transaksi itu sebesar US$ 3,85 miliar. Inalum akan menggelontorkan US$ 3,5 miliar untuk membeli 40 persen hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia.

Lebih lanjut Amien Rais mengatakan adanya masalah Freeport bagi Indonesia, namun Amien tidak memberikan solusi, selain ditutupnya Freeport. "Freeport ini telah melakukan beberapa kejahatan dan ini akan saya ungkap, sekaligus akan kami cari argumen," kata Amien.

Baca: Akuisisi Freeport oleh Inalum Akan Dibiayai Perbankan

Amien menceritakan saat diundang Freeport 1996. Saat Amien pergi ke lokasi pertambangan Freeport.

"Saya jadi eye witness kemudian betapa rasa nasionalisme dan patriotisme saya itu betul-betul memang bergejolak, karena dengan mata kepala, saya bukan ahli pertambangan, saya tahu ini adalah penjarahan, ini seperti state above the state, negara di atas negara, karena sudah ugal-ugalan. Tapi anehnya kita tenang-tenang saja," kata Amien.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus