Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Anang Hermansyah dan istrinya Ashanty meluncurkan token kripto ASIX beberapa waktu lalu. Kemudian Wirda Mansur, anak dari Yusuf Mansur, yang berencana membuat token I-COIN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ada perbedaan sentimen awal yang berbeda dari peluncuran kedua token kripto tersebut. Anang-Ashanty cenderung memiliki sentimen yang liberal pada tokennya, sedangkan Wirda Mansur ditantang sentimen negatif lebih dulu karena ayahnya yang agamis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seperti diketahui Majelis Ulama Indonesia mengharamkan aset kripto sebagai mata uang. Pun dengan organisasi Muhammadiyah. "Wadah-wadah seperti ini yang nanti harus diperhatikan koin yang diluncurkan anaknya Yusuf Mansur,” kata Ibrahim saat dihubungi pada Senin, 14 Februari 2022.
Menurut Ibrahim, token ASIX tidak begitu berdampak dari sentimen yang mengharamkan kripto, berbeda dengan pembuat I-COIN yang kemungkinan besar ditantang oleh sentimen golongan yang sudah mutlak menyatakan aset kripto dilarang.
Ibrahim menilai, investor pada dua koin tersebut akan mempertimbangkan ke mana uangnya akan diinvestasikan. Tetapi tidak menutup kemungkinan dua koin dapat bersaing jika pemodal token atau aset kripto mampu melakukan manajemen dengan baik.
Berdasarkan pantauannya, langkah awal Anang-Ashanty memperdagangkan kripto lebih dulu tanpa mendaftarkan ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) adalah keliru. “Ini salah, menurut saya langkahnya salah,” tutur Ibrahim.
Sehingga Bappebti dalam keteranganya melalui Twitter @infobappebti pada tanggal 10 Februari 2022 lalu melarang token ASIX diperdagangkan dalam transaksi aset kripto di Indonesia sesuai Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020.
Karena pernyataan tersebut, token ASIX sempat merosot tajam terkena sentimen negatif atas pelarangan transaksi. Sehingga banyak pembeli koin yang mengeluhkan merosotnya harga tersebut.
Ibrahim menjelaskan setelah pihak Anang-Ashanty bertemu Wakil Menteri Perdagangan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan mendaftarkan koinnya ke Indodax sebagai pedagang aset kripto, sentimen positif dari publik mulai kembali.
Pengumuman Wirda Mansur melalui Instagram miliknya pada Senin, 7 Februari 2022, dinilai Ibrahim sebagai langkah tepat sebelum menjual secara resmi.
“Token kedua ini mereka tahu permasalahan token sebelumnya Anang-Ashanty, jadi sangat berhati-hati. Pertama diumumin dulu, didaftarin, mencari pedagangnya, kemudian kerja sama dengan pedagang, nanti pedagang yang akan mendaftarkan di Bappebti supaya token tersebut terdaftar,” kata Ibrahim.
Menurutnya dua pihak pemilik aset kripto tersebut memiliki masa juga untuk menarik pembeli aset kripto. Namun perbedaan bisa dilihat antara keduanya yang satu sebagai seniman, dan yang satu lagi dikenal sebagai anak seorang penceramah.
Langkah penciptaan aset kripto oleh dua pihak publik figur tersebut dikatakan Ibrahim patut diapresiasi sebagai karya anak bangsa. Apalagi pendekatan aset digital ini juga kepada kalangan milenial yang bisa menerima.“Bagi anak-anak milenial, ini perubahan. Presiden Jokowi sendiri bilang masa depan kita ada di Metaverse,” katanya.