INI jenis pelayanan baru Kantor Pos Besar Semaran yang berlaku sejak awal bulan ini. Bila Anda hendak mengirimkan surat kilat khusus dari Semarang, cukup putar telepon nomor 23283, dalam beberapa menit petugas pos akan menJemput dan menimbang surat. Anda tinggal bayar prangko sesuai dengan tarif, dan urusan pun jadi beres. Menarik, 'kan ? "Pelayanan pos seperti ini memang lebih menyenangkan," kata Tantijoko dari PT Sarana Utama Jaya, yang memanfaatkan jasa pelayanan tersebut. Ada 32 surat hari itu yang dikirimkan ke Jakarta, Surabaya, dan Bogor. Hari itu, ia jadi lebih merasa diistimewakan, karena tak perlu antre di kantor pos. Pelayanan ini memang masih dalam taraf uji coba. Dan tentunya masih belum menjangkau masyarakat secara luas. Sebab, pelayanan ini baru untuk mereka yang minimal mengeposkan 25 surat. Yang cuma mengirimkan satu-dua lembar belum dilayani. "Kami bisa kewalahan terima telepon," kata Mulyono, Kepala Kantor Pos Besar Semarang, yang juga pencetus gagasan ini. Gagasan ini lahir, menurut Mulyono, karena penggunaan jasa kilat khusus di Semarang selama ini belum maksimal. Dia sebut, misalnya, surat yang terkirim melalui kantor pos pembantu sesudah pukul 11.00 tak bisa terbawa hari itu juga. Padahal, pesawat terbang, sebagai sarana menerbangkan kilat khusus ke Jakarta dan Surabaya tiap hari tidak kurang empat kali. Kantor pos besar memang masih bisa melayani pengiriman surat kilat khusus sejam sebelum pesawat terakhir berangkat. Tapi surat yang terkirim rata-rata cuma 1.000 lembar per hari. Bagaimana hasilnya kini? Inilah yang belum dinilai. Meski begitu, sistem ini sudah mendapat acungan jempol. "Pelayanan ini layak dikembangkan di daerah lain," kata Abbas Abdullah Hamid, Kepala Kantor Pos dan Gio II Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Cuma, dari pemakai jasa layanan ini ada sedikit saran: mengapa harus minimal 25 surat? Kenapa tidak dikurangi? Hal itu sudah dipikirkan Mulyono. Jumlah minimal itu kemungkinan bisa terkurangi menjadi 10 -- meskipun soal ekonomisnya bisa diperdebatkan. Kenapa tidak? Kalau toh masyarakat bisa menikmati pelayanan khusus, yang tidak dirasakan oleh daerah lain, di luar Semarang. Tak rugi 'kan tambah bca sedikit?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini