Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Apa itu VoIP?

3 September 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi sambungan telepon melalui internet atau voice over Internet protocol (VoIP) bukanlah penemuan baru. Di banyak negara, teknologi ini sudah jamak dipakai sebagai sarana pengganti telepon konvensional. Tapi, di Indonesia teknologi ini menjadi barang yang menggemparkan, paling tidak dalam beberapa pekan terakhir, karena adanya kegiatan penggerebekan oleh Telkom dan Indosat bersama polisi. Kegiatan itu segera mencuatkan suara pro dan kontra atas larangan pemerintah terhadap bisnis jasa pemanfaatan jaringan internet untuk komunikasi suara ini. Pasalnya, VoIP, yang dilihat sebagai ancaman oleh Telkom, Indosat, dan Satelindo, merupakan berkah bagi konsumen. Sebab, teknologi baru ini memungkinkan tarif telepon turun tajam dan akan meniadakan perbedaan tarif pulsa jarak jauh, baik dalam negeri maupun internasional.

Bagaimana caranya? Menurut Adrie Tanuwidjaya, teknologi VoIP pada prinsipnya mengubah sinyal suara menjadi sinyal data, atau sebaliknya. Nah, yang menyebabkan VoIP bisa mengubah tarif hubungan telepon menjadi murah adalah karena sinyal suara pada saluran telepon konvensional menggunakan teknologi analog yang sifatnya real time. Sementara itu, VoIP memanfaatkan teknologi digital yang sinyal datanya tidak terlalu sensitif terhadap waktu. Akibatnya, tarif VoIP lebih murah karena satu bandwidth (lebar kanal data) dengan kapasitas 64 kb yang secara analog hanya bisa dipakai untuk satu percakapan, dengan teknologi VoIP bisa dimanfaatkan oleh delapan sambungan percakapan.

Tapi, menurut Arya, ada kelemahan mendasar yang terjadi dalam teknologi VoIP, yakni kualitas suara yang tidak sebagus saluran telepon konvensional. ''Sering suara tiba-tiba hilang atau terputus," kata Arya. Hal itu terjadi karena penyelenggara VoIP bukanlah perusahaan besar yang punya saluran telepon yang banyak dan juga kanal data yang besar. Berbagai perusahaan yang ada, kata Arya, tampaknya tak punya kanal data berkapasitas besar. Akibatnya, kanal data yang kecil tadi tidak mampu menampung arus sinyal data percakapan yang ada sehingga sambungan telepon yang terjadi juga tidak mulus. ''Dari segi kualitas, suara melalui fasilitas VoIP masih terdegradasi sekitar 20 persen," kata Rudi Rusdiah, Ketua Asosiasi Warung Internet.

Kendati demikian, teknologi tak pernah berhenti. Sebuah perusahaan internet Amerika Serikat, Aplio, mengembangkan peranti lunak Aplio 2.0 yang memungkinkan percakapan melalui VoIP dengan kualitas suara setara telepon digital. Hal ini akan membuat pemanfaatan teknologi VoIP untuk percakapan jarak jauh makin luas dan lebih murah. Bahkan, saat ini pengguna jaringan internet dapat menelepon gratis ke Amerika Serikat tanpa melalui penyelenggara VoIP, yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh situs yang beralamat http://www.dialpad.com.

Begitulah. Upaya Telkom, Indosat, dan Satelindo dalam mengekang teknologi VoIP ini boleh jadi hanya akan menunda kekalahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus