Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama di PT Indika Energy Tbk Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat merespons ambruknya indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu. IHSG anjlok 7,83 persen ke level 6.270 dalam sepekan terakhir atau pada perdagangan 24-28 Februari 2025. “Hari ini alhamdulilah sudah naik. Kita ingin balik lagi, turun 11 kita mesti naiknya 20,” kata mantan Ketua Umum Kadin Indonesia ini dalam konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025. Menurut Arsjad, ambruknya IHSG tak terlepas dari kondisi ekonomi global atau eksternal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan mengumpulkan sejumlah pengusaha sekaligus emiten pasar modal untuk membahas amblesnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan kemarin. Persamuhan di Main Hall BEI, Jakarta, itu menghasilkan sejumlah langkah untuk mengembalikan IHSG di posisi zona hijau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan ini, BEI dan OJK menghadirkan Direktur Utama Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, Direktur Utama PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid, Chief Executive Officer di Sinar Mas Agribusiness & Food Indonesia Franky Widjaja, Presiden Direktur Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie, dan Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu.
Selain itu, Arsjad juga mengatakan, rencana buyback atau pembelian saham kembali tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang munculd dalam pertemuan ini juga merupakan langkah baik. Dia mengatakan rencana ini juga bisa mengembalikan IHSG di zona hijau. “itu adalah bagaimana kita melihatnya menjadi suatu positif. Tapi kita harus tetap menjaga governance-nya," kata Arsjad.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir atau Boy Thohir mengatakan pada umumnya kondisi fundamental perusahaan dalam negeri masih baik. Meski demikian, kata dia, ambruknya IHSG ini tak lepas dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. "Dari sisi value-nya itu murah. Jadi it's time to buy," kata Boy dalam Konferensi Pers Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal di Main Hall Bursa Efek Indonesia pada, Senin, 3 Maret 2025.
Meski demikian, Boy mengatakan IHSG akan kembali menguat karena sosok Trump yang dikenal sebagai deal maker. “Kalau deal kan prospeknya cerah nanti kan. Kalau cerah pasti nanti akan naik, It's time to buy back," kata Boy.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi mengatakan institusinya dalam pertemuan ini lebih banyak mendengar masukan dari para pelaku pasar. Dia menyebut OJK, BEI, dan pelaku pasar akan menindaklanjuti pertemuan ini sesuai kapasitas masing-masing. “Dialog tadi kami banyak mendengar dan akan segera ditindaklanjuti sesuai kapasitas dan peran masing-masing,” kata dia.
Inarno mengatakan pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk menunda penerapan perdagangan saham dengan menjual saham yang belum dimiliki alais short selling. Selain itu, BEI dan OJK juga menggagas rencana buyback atau pembelian kembali saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Langkah ini disebut untuk menjaga stabilitas pasar dan pelindungan investor di pasar modal. "Kami ingin juga menyampaikan pesan bahwa kami hadir, mengamati, dan juga berperan aktif dalam menjaga pasar modal Indonesia tetap stabil, transparan, dan khususnya bagi investor lokal, retail, maupun institusional," kata Inarno.
Pilihan editor: Kata Bos Adaro Boy Thohir soal IHSG Ambruk: It's Time to Buy