Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dinamai Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Senin, 2 Oktober 2023. "Kereta Cepat Jakarta - Bandung ini menandai modernisasi transportasi massal kita yang efisien, yang ramah lingkungan dan terintergasi dengan moda transportasi lainnya," kata Jokowi dalam pernyataannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KCJB atau yang diberi nama Whoosh memiliki kecepatan operasional hingga 350 kilometer perjam yang menghubungkan Tegalluar di Bandung, Jawa Barat, dengan Stasiun Halim di Jakarta Timur.
Arti Logo Whoosh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada Jumat, 22 September 2023 telah dilakukan sayembara logo Whoosh dengan menghasilkan tiga finalis. Menurut akun Instagram @keretacepat_id, desain dan narasi Visious yang kemudian secara resmi dipilih menjadi logo milik Whoosh.
Narasi Visious dari nama Whoosh yang mewakili suara lesatan kereta cepat. Identitas visual dirancang secara lugas agar mudah dipahami oleh publik. Konsep dari rancangan ini menerjemahkan suara lesatan sebagai dampak kehadiran kereta cepat terhadap perubahan, percepatan, dan pertumbuhan. “Serta pencapaian di berbagai aspek kehidupan, ekonomi, dan budaya pada setiap lapisan masyarakat,” tulis Visious.
Visualisasi melalui prinsip desain yang selalu mengaplikasikan bentuk lekuk yang bersifat dinamis, solid. Aplikasi warna dan penggunaan huruf yang kokoh menjadi ekspresi logo membawa karakter energik.
Arti Nama Whoosh
Jokowi meresmikan Whoosh, Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada pagi ini pukul 9.00 WIB. Presiden menyatakan, proyek yang merupakan bagian dari inisiatif infrastruktur Belt and Road Cina ini, diberi nama Whoosh karena: "Diinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi."
Dikutip dari Antara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menceritakan asal nama Whoosh untuk KCJB yang memiliki kecepatan operasional hingga 350 kilometer perjam itu diminta Jokowi Selanjutnya menugaskan Menteri Sekretariat Negara Pratikno untuk mengadakan lomba logo dan nama untuk moda transportasi terbaru Indonesia tersebut.
Dengan melibatkan orang-orang yang bekerja di bidang kreatif, Kementerian Sekretariat Negara menominasikan 10 orang yang memiliki kapasitas untuk membuat desain logo kereta cepat.
“Tetapi dialektika di lapangan terjadi. Bapak Presiden bilang beberapa kali masyarakat menyebut was wus was wus, kemudian suatu hari Presiden bilang apa tidak bagus itu Whoosh? Akhirnya tiga besar pelaku kreatif itu dipersilakan mengembangkan (logo dan nama) Whoosh,” kata Budi.
Whoosh singkatan Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat, terinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi. “Membacanya wus artinya itu kecepatan tinggi sekali,” kata Budi.
RENO EZA MAHENDRA | KHORY ALFARIZI | DANIEL A. FAJRI