Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Arti Resign, Alasan, dan Cara Pengajuannya

Resign adalah keputusan besar yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Alasan untuk resign bisa bermacam-macam

8 Januari 2025 | 02.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ada beberapa alasan resign mendadak yang bisa Anda gunakan saat ingin mengundurkan diri. Pastikan Anda mengkomunikasikan dengan HRD. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Resign adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia kerja. Resign merupakan tindakan seseorang mengundurkan diri dari posisinya di sebuah perusahaan. Meskipun terlihat sederhana, proses resign sebenarnya membutuhkan perencanaan yang baik supaya menjaga hubungan profesional dengan perusahaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena resign sangat mempengaruhi masa depan karir seseorang, maka dari itu, penting untuk memahami apa itu resign serta alasan umum seseorang melakukannya, serta cara yang tepat untuk mengajukan pengunduran diri.

Pengertian Resign

Resign adalah tindakan seseorang untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya secara sukarela. Mengutip Merriam Webster, kata resign ini berasal dari bahasa Inggris yang berarti mengundurkan diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam dunia kerja, resign dilakukan ketika seorang karyawan memutuskan untuk berhenti bekerja dari sebuah perusahaan dengan alasan tertentu. Proses resign biasanya memerlukan pengajuan surat pengunduran diri secara resmi, sesuai aturan dan kebijakan perusahaan.  

Resign merupakan keputusan besar bagi karyawan dan juga hak setiap karyawan. Namun sebelum resign, pastikan untuk mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kondisi keuangan, prospek karier, dan dampaknya terhadap perusahaan maupun rekan kerja.  

Alasan Mengajukan Resign

Setiap karyawan memiliki alasan yang berbeda untuk mengundurkan diri. Berikut adalah beberapa alasan umum seseorang mengajukan resign. 


  • Kesempatan Karir yang Lebih Baik

Banyak karyawan memutuskan resign karena mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik, baik dari segi gaji, posisi, maupun peluang pengembangan diri.  


  • Keseimbangan Hidup dan Kerja (Work-Life Balance)

Beberapa orang memilih resign karena merasa pekerjaannya saat ini mengganggu keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.  


  • Lingkungan Kerja yang Kurang Mendukung

Salah satu alasan utama seseorang memilih resign adalah karena lingkungan kerja yang tidak sehat, seperti konflik antar-rekan kerja atau manajemen yang kurang mendukung. 


  • Masalah Kesehatan  

Jika pekerjaan memberikan dampak negatif pada kesehatan fisik atau mental, resign bisa menjadi pilihan untuk memulihkan kondisi.  


  • Perubahan Prioritas Hidup

Perubahan dalam prioritas hidup, seperti fokus pada keluarga, pendidikan, atau membuka usaha sendiri, juga sering menjadi alasan resign.  

Cara Mengajukan Resign dengan Tepat

Mengajukan resign tidak bisa dilakukan sembarangan. Berikut langkah-langkah yang dapat diikuti untuk resign secara profesional dan tidak menimbulkan konflik. 


  • Pertimbangkan dengan Matang

Sebelum mengajukan resign, pastikan Anda sudah memikirkan keputusan ini dengan matang. Pertimbangkan dampaknya pada karier dan kehidupan pribadi. 


  • Baca Kebijakan Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki aturan terkait pengunduran diri, seperti masa pemberitahuan (notice period) yang harus dipenuhi. Pastikan untuk memahami kebijakan ini sebelum mengajukan resign.  


  • Sampaikan Secara Langsung

Diskusikan niat resign Anda dengan atasan secara langsung. Sampaikan alasan dengan sopan dan profesional. Hindari berbicara negatif tentang perusahaan atau rekan kerja.  


  • Buat Surat Resign

Surat resign adalah dokumen resmi yang menyatakan niat Anda untuk mengundurkan diri. Surat ini harus mencantumkan informasi penting, seperti tanggal efektif pengunduran diri dan ucapan terima kasih kepada perusahaan.  


  • Tawarkan Bantuan untuk Transisi 

Agar proses pengunduran diri berjalan lancar, tawarkan bantuan untuk melatih pengganti atau menyelesaikan tugas-tugas yang masih ada. Ini menunjukkan sikap profesionalisme Anda.  


  • Jaga Hubungan Baik

Meskipun Anda akan meninggalkan perusahaan, penting untuk menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan. Hal ini dapat berguna untuk jaringan profesional di masa depan.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus