Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Astra Prioritaskan Rekrut Gen Z Sebagai Karyawan

PT Astra International Tbk memiliki strategi khusus untuk berusaha tetap relevan di tengah pasar yang terus berkembang. Termasuk merekrut gen Z.

23 Oktober 2024 | 11.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra International Tbk memiliki strategi khusus untuk berusaha tetap relevan di tengah pasar yang terus berkembang. Produsen otomotif yang berdiri sejak 1957 ini memperkirakan pasar dalam negeri akan didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z (gen Z) dalam jangka panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Head of Brand Communications Astra, Yudha Prasetya, mengatakan pengguna otomotif saat ini mungkin lebih banyak berasal dari generasi yang lebih tua. Namun dalam waktu mendatang, ia menginginkan Astra setidaknya menjadi pilihan utama (top of mind) generasi milenial dan gen Z.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada cara yang menurut gue cukup praktis kalau ditanya gimana: hire gen Z,” ucap Yudha dalam Indonesia Millennial and Gen Z Summit, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.

Yudha menceritakan pengalaman kantornya ketika merekrut karyawan dari gen Z. Di tempatnya bekerja, ketika gen Z telah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan passion, mereka akan bekerja dengan sangat antusias dan serius.

Para anak muda ini, kata dia, akan terus mengulik hal-hal yang sedang digelutinya. Namun, keseriusan itu memang harus menyesuaikan dengan minat mereka. Perusahaan tak bisa langsung mengatur mereka secara satu arah untuk melaksanakan berbagai pekerjaan.

“Memang pendekatannya sekarang beda. Kita enggak bisa nih gen Z dipaksa, katanya mereka lemah. Mungkin pendekatannya yang salah,” katanya.

Agar tetap relevan dengan pasar, Yudha mengatakan perusahaan justru harus mengubah cara pandang dan pendekatan. Termasuk dalam hal medium yang digunakan. Sebuah perusahaan tak bisa merasa nyaman dengan media cetak atau televisi, hanya karena target audiens mereka di sana.

Perusahaan justru harus bisa mendekatkan diri ke anak-anak muda yang akan menjadi potential customer mereka di masa depan. Karena itu, Astra saat ini berusaha masuk di berbagai kanal yang terhubung dengan anak muda itu. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan media yang dekat dengan gen Z.

Yudha mengatakan, sebuah jenama atau brand saat ini tak boleh sombong hanya karena mereka besar. Mereka tak boleh terlalu percaya diri akan menjadi market leader selamanya. Selama tak mau menyesuaikan zaman, kata Yudha, jenama itu akan tergantikan jenama-jenama lain yang sebelumnya lebih kecil.

“Karena kalau ngomongin pasar, memang sekarang pasar gen Z lagi besar banget," kata Yudha. Meski daya beli belum besar, ia mengatakan pasar gen Z tetap penting untuk jangka panjang. “Ke depannya yang mau beli brand kita kalau bukan mereka,” ucapnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus