Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Ekonomi kreatif dan industri kreatif adalah dua kata yang mungkin sudah tidak asing lagi di era perkembangan teknologi dan media sosial seperti sekarang. Lantas, bagaimana hubungan antara ekonomi kreatif dan industri kreatif?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari jurnal yang dirilis oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta, ekonomi kreatif merupakan sebuah disiplin ilmu ekonomi yang memposisikan diri di persimpangan ekonomi, inovasi, nilai sosial, dan keberlanjutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekonomi kreatif membahas hal-hal penting mengenai kebutuhan sosial dan budaya, termasuk budaya representasi dan kohesi sosial. Selama 20 tahun terakhir, terjadi perjalanan panjang terkait ekonomi kreatif yang sebelumnya lebih dikenal sebagai industri kreatif.
Keduanya berhubungan erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Berikut ini dibahas mengenai bagaimana hubungan antara ekonomi kreatif dan industri kreatif.
Hubungan antara ekonomi kreatif dan industri kreatif
Istilah ekonomi kreatif sebelumnya dikenal sebagai industri kreatif. Hubungan antara ekonomi kreatif dan industri kreatif adalah ekonomi kreatif dan industri kreatif sama-sama bergantung pada ide-ide kreatif dan teknologi yang dimiliki oleh manusia. Keduanya bertujuan menciptakan peluang kerja sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan dalam kegiatan industrinya.
Berdasarkan visi Pemerintah Indonesia, industri kreatif didefinisikan sebagai sektor-sektor industri yang mengandalkan kreativitas, keterampilan, dan bakat seseorang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup dan menciptakan lapangan pekerjaan melalui inovasi gagasan dan eksploitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Sementara menurut Departemen Perdagangan, ekonomi kreatif adalah sektor industri yang tumbuh dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu. Pemanfaatan ini dilakukan untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan melalui pengembangan serta eksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Ekonomi kreatif muncul sebagai konsep ekonomi modern yang berfokus pada ide, kreativitas, keterampilan, dan bakat individu. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan dan membuka lapangan pekerjaan melalui proses penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi serta daya cipta seseorang.
Kreativitas adalah suatu keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru, unik, dan berbeda. Ekonomi kreatif dan industri kreatif adalah industri ekonomi yang berasal dari pemanfaatan kreativitas ini.
Cakupan ekonomi kreatif sangat luas, mencakup berbagai aspek yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan kreativitas individu melalui pendekatan ekonomi. Dalam konteks ini, industri kreatif merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang lebih spesifik, karena berfokus pada sektor-sektor industrinya masing-masing.
Selain itu, hubungan antara ekonomi kreatif dan industri kreatif berada dalam mekanisme bisnis keduanya. Jika ekonomi kreatif adalah proses untuk memproduksi produk atas jasa kreatif, maka industri kreatif adalah mekanisme pelaksanaan bisnisnya.
Industri kreatif dapat diartikan sebagai aktivitas ekonomi yang memakai informasi dan pengetahuan, sementara ekonomi kreatif menekankan pada proses produksinya. Sebagai bagian dari ekonomi kreatif, industri kreatif mencakup beberapa hal.
Pertama adalah core creative industry yang berarti industri kreatif memanfaatkan kreativitas sebagai nilai tambah utama. Lalu ada backward linkage creative industry dimana industri menjadi input bagi core creative industry. Dan forward linkage creative industry yang berarti industri menjadi output dari core creative industry dan sebagai input bagi industri lainnya.
Saat ini, industri kreatif menjadi komponen penting dalam sistem ekonomi kreatif di Indonesia. Hal ini karena industri kreatif ikut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. beberapa contoh sektor industri kreatif Tanah Air adalah kerajinan, periklanan, musik, kuliner, fotografi, perfilman, penerbitan, arsitektur, desain interior, dan lain sebagainya.