Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bahlil Tanggapi Tarif Trump: Biasa Saja

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menilai aturan tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai masalah biasa.

9 April 2025 | 16.05 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 9 April 2025. TEMPO/Nandito Putra.
Perbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 9 April 2025. TEMPO/Nandito Putra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menganggap kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump merupakan hal yang wajar. Dia mengatakan gejolak perang dagang imbas keputusan tarif impor tersebut merupakan dinamika yang lumrah dalam perekonomian global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

ā€œJadi memang betul-betul terjadi perang dagang. Tetapi ini jangan dianggap sesuatu yang seolah-olah wah banget. Bisa saja, dinamika,ā€ kata Bahlil saat ditemui di kantornya, Rabu, 9 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski demikian, Bahlil mengatakan pemerintah tidak tinggal diam menanggapi kebijakan tarif impor Amerika Serikat tersebut. Salah satunya, yakni mengoptimalkan lifting minyak dan gas.

ā€œDari sisi energi itu yang harus kami lakukan adalah mengoptimalisasi lifting. Arahan Presiden Prabowo kita harus memperhatikan ekonomi domestik, harus berdiri di kaki sendiri,ā€ ujar dia.

Ketua Umum Partai Golkar ini menyebutkan situasi perang dagang ini harus dijadikan momentum bagi Indonesia. Khususnya dengan meningkatkan hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

ā€œDan segera ada langkah-langkah komprehensif untuk bagaimana menciptakan nilai tambah lewat hilirisasi, industrialisasi," ujar dial.

Bahlil mengatakan, Presiden Prabowo juga telah memerintah prioritas impor sektor energi dari Amerika Serikat. Khusus di sektor energi, ujar dia, saat ini 54 persen impor LPG Indonesia bergantung kepada negara Abang Sam itu.

"Kita tahu bahwa impor minyak kita kan cukup besar. Ini yang kami lagi meng-exercise untuk kemudian dijadikan salah satu komoditas yang bisa kita beli dari Amerika," ujar Bahlil.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan kebijakan tarif impor untuk hampir semua negara mitra dagang. Kebijakan tarif Trump ini bertujuan untuk menekan defisit perdagangan yang dianggap merugikan perekonomian domestik negara tersebut. 

Oleh karena itu, negara-negara dengan surplus perdagangan terhadap AS harus ā€œmembayar lebihā€. Trump menetapkan tarif impor dasar sebesar 10 persen, dengan tarif lebih tinggi dikenakan kepada sekitar 60 negara yang dinilai memiliki hubungan dagang ā€œpaling tidak adilā€ dengan AS. 

Indonesia, yang surplus berkat perdagangan nonmigas dengan AS sebesar 16,08 miliar dolar AS pada 2024, dikenai tarif timbal balik sebesar 32 persen, menempati urutan tertinggi kedelapan. Tarif Trump sebesar 32 persen menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara, mempengaruhi berbagai sektor ekspor utama: garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati.

Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Nandito Putra

Lulus dari jurusan Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang pada 2022. Bergabung dengan Tempo sejak pertengahan 2024. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus