Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Balasan si pemburu

PT. Astra Internasional inc. mulai memasarkan mobil jeep merk daihatsu hunter, kap menyerupai jeep cj-7 buatan american motor company (amc). (eb)

24 Juli 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DAIHATSU membalas? PT Astra International Inc. yang memasarkan mobil Jeep merk Daihatsu sejak pertengahan Juli memamerkan Daihatsu Hunter bermesin diesel di Glodok Plaza, dan Ratu Plaza, Jakarta. Dan kapnya yang terbuat dari fiberglass itu menyerupai Jeep CJ 7 buatan American Motor Company (AMC). Ada kesan memang, Hunter yang semula bernama panjang Daihatsu Taft Resin Top, berusaha mengikuti jejak sukses pemasaran CJ 7. Selama sepekan pameran di Glodok Plaza itu sudah 60 mobil dipesan. Harganya (lengkap tengan surat-surat) Rp 8 juta, sedang Daihatsu Taft (juga bermesin diesel) Rp 7,5 juta. Menurut rencana, 100 Hunter bulan ini akan dirakit, sedang bulan lalu 40. Seperti halnya Daihatsu bensin, dan Taft, tempat duduk belakang Hunter tetap saling berhadapan. Hakikatnya memang Hunter merupakan modifikasi bentuk Taft, dan memakai mesin yang kapasitasnya sama pula. Kendati memiliki sejumlah kelebihan dari Taft, menurut Edie Santoso, Manajer Umum Pemasaran Astra, Hunter tidak akan disertakan dalam tender pemerintah. Sebab ada anjuran dari pemerintah kepada para perakit mobil agar tidak menghasilkan kendaraan bermesin diesel -- mengingat subsidi solar sudah tinggi. "Tapi kami sudah telanjur membuat banyak mobil bermesin diesel sesuai anjuran pemerintah tiga tahun lalu," katanya. Pihak Hankam sebagai salah satu pembeli utama biasanya menggunakan Daihatsu Taft untuk keperluan personil administratif. "Sedangkan untuk tugas off the road (medan yang keras) mereka memakai CJ 7," ujar Edie. Sekitar 25% dari produksi Taft yang 850 setiap bulan dibeli pihak Hankam dan Sekretariat Negara. Karena permintaan dari kedua instansi itu diperkirakan masih akan keras, Jeep diesel yang keluar sejak 1979 itu masih diproduksi hingga kini. Beda dengan Daihatsu bensin yang sudah dihentikan produksinya sejak tiga tahun lalu. Benarkah bisnis Astra berat ke pemerintah? Dir-Ut Astra B.A. Suriadjaya menyangkal. "Sebab yang kami pasarkan adalah mobil dan alat-alat berat yang bagian terbesar pasarannya adalah pengusaha swasta serta masyarakat," katanya beberapa waktu lalu. Bisnis perusahaan raksasa ini dengan pemerintah hanya sekitar 15% secara keseluruhan. Hal serupa juga dilakukan PT Indo Mobil Utama yang sejak awal Juli mulai memasarkan Jeep Super Jimny. Pembuatnya di Jepang telah memodifikasi bagian kap, dan pelindung radiator hingga tampak manis dibanding Jimny pendahulunya. Kemudi Super Jimny yang berharga Rp 6,9 juta (isi) kini konon lebih ringan, dan punya tempat duduk menghadap ke depan. "Suzuki Super Jimny tidak meniru CJ 7, tapi meniru apa yang sudah diproduksi di Jepang sejak tahun lalu," ujar Bronto Laras, Dir-Ut Indo Mobil. Bronto mengakui pasaran Jimny masih jauh di bawah Daihatsu, dan belum banyak dibeli pemerintah. Pada awal pemasarannya (1980), Indo Mobil-setiap bulan rata-rata hanya berhasil menjual 10()-150 unit. "Baru belakangan ini saja pemasaran Jimny naik sekitar 350 unit setiap bulan," katanya. Helmy Sungkar, Asisten Direktur PT Inremco yang memasarkan CJ 7, menganggap Hunter, dan Super Jimny bukan saingan. Hasyim Ning, pemegang saham Inremco dan PT Indonesian Service Co., perakit CJ 7 di sini, juga berpendapat sama. "Keduanya tidak bisa disamakan dengan CJ 7, kualitas keduanya berada jauh di bawah," katanya. Kendati tahun lalu bisnis mobil agak suram, Inremco yang mulai memasarkan CJ 7 saat itu berhasil menjual sekitar 250 Jeep itu setiap bulannya. Kini dalam keadaan pasar jenuh, "laku antara 15 sampai 20 buah sebulan saja sudah cukup baik," kata Helmy, yang juga dikenal sebagai olahragawan rally mobil. Menurut dia, keadaan itu sudah berlangsung sejak pemilu. Jeep CJ 7, yang berbahan bakar bensin (4.200 cc) harganya Rp 8,6 juta (lengkap dengan surat-surat). Sedang yang berbahan bakar solar dengan mesin Isuzu 2.400 cc, harganya kini Rp 9 juta (tanpa surat-surat). Kendati Jeep CJ 7 banyak dipakai kalangan muda dan eksekutif menengah, tingkat penjualannya masih belum mampu mengalahkan Jeep Toyota. Dari 24 ribu lebih Jeep yang terjual tahun lalu, sebagian besar adalah merk Toyota Landcruiser.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus