DAIHATSU membalas? PT Astra International Inc. yang memasarkan
mobil Jeep merk Daihatsu sejak pertengahan Juli memamerkan
Daihatsu Hunter bermesin diesel di Glodok Plaza, dan Ratu Plaza,
Jakarta. Dan kapnya yang terbuat dari fiberglass itu menyerupai
Jeep CJ 7 buatan American Motor Company (AMC).
Ada kesan memang, Hunter yang semula bernama panjang Daihatsu
Taft Resin Top, berusaha mengikuti jejak sukses pemasaran CJ 7.
Selama sepekan pameran di Glodok Plaza itu sudah 60 mobil
dipesan. Harganya (lengkap tengan surat-surat) Rp 8 juta, sedang
Daihatsu Taft (juga bermesin diesel) Rp 7,5 juta. Menurut
rencana, 100 Hunter bulan ini akan dirakit, sedang bulan lalu
40. Seperti halnya Daihatsu bensin, dan Taft, tempat duduk
belakang Hunter tetap saling berhadapan. Hakikatnya memang
Hunter merupakan modifikasi bentuk Taft, dan memakai mesin yang
kapasitasnya sama pula.
Kendati memiliki sejumlah kelebihan dari Taft, menurut Edie
Santoso, Manajer Umum Pemasaran Astra, Hunter tidak akan
disertakan dalam tender pemerintah. Sebab ada anjuran dari
pemerintah kepada para perakit mobil agar tidak menghasilkan
kendaraan bermesin diesel -- mengingat subsidi solar sudah
tinggi. "Tapi kami sudah telanjur membuat banyak mobil bermesin
diesel sesuai anjuran pemerintah tiga tahun lalu," katanya.
Pihak Hankam sebagai salah satu pembeli utama biasanya
menggunakan Daihatsu Taft untuk keperluan personil
administratif. "Sedangkan untuk tugas off the road (medan yang
keras) mereka memakai CJ 7," ujar Edie. Sekitar 25% dari
produksi Taft yang 850 setiap bulan dibeli pihak Hankam dan
Sekretariat Negara. Karena permintaan dari kedua instansi itu
diperkirakan masih akan keras, Jeep diesel yang keluar sejak
1979 itu masih diproduksi hingga kini. Beda dengan Daihatsu
bensin yang sudah dihentikan produksinya sejak tiga tahun lalu.
Benarkah bisnis Astra berat ke pemerintah? Dir-Ut Astra B.A.
Suriadjaya menyangkal. "Sebab yang kami pasarkan adalah mobil
dan alat-alat berat yang bagian terbesar pasarannya adalah
pengusaha swasta serta masyarakat," katanya beberapa waktu lalu.
Bisnis perusahaan raksasa ini dengan pemerintah hanya sekitar
15% secara keseluruhan.
Hal serupa juga dilakukan PT Indo Mobil Utama yang sejak awal
Juli mulai memasarkan Jeep Super Jimny. Pembuatnya di Jepang
telah memodifikasi bagian kap, dan pelindung radiator hingga
tampak manis dibanding Jimny pendahulunya. Kemudi Super Jimny
yang berharga Rp 6,9 juta (isi) kini konon lebih ringan, dan
punya tempat duduk menghadap ke depan. "Suzuki Super Jimny tidak
meniru CJ 7, tapi meniru apa yang sudah diproduksi di Jepang
sejak tahun lalu," ujar Bronto Laras, Dir-Ut Indo Mobil.
Bronto mengakui pasaran Jimny masih jauh di bawah Daihatsu, dan
belum banyak dibeli pemerintah. Pada awal pemasarannya (1980),
Indo Mobil-setiap bulan rata-rata hanya berhasil menjual
10()-150 unit. "Baru belakangan ini saja pemasaran Jimny naik
sekitar 350 unit setiap bulan," katanya.
Helmy Sungkar, Asisten Direktur PT Inremco yang memasarkan CJ 7,
menganggap Hunter, dan Super Jimny bukan saingan. Hasyim Ning,
pemegang saham Inremco dan PT Indonesian Service Co., perakit CJ
7 di sini, juga berpendapat sama. "Keduanya tidak bisa disamakan
dengan CJ 7, kualitas keduanya berada jauh di bawah," katanya.
Kendati tahun lalu bisnis mobil agak suram, Inremco yang mulai
memasarkan CJ 7 saat itu berhasil menjual sekitar 250 Jeep itu
setiap bulannya. Kini dalam keadaan pasar jenuh, "laku antara 15
sampai 20 buah sebulan saja sudah cukup baik," kata Helmy, yang
juga dikenal sebagai olahragawan rally mobil. Menurut dia,
keadaan itu sudah berlangsung sejak pemilu.
Jeep CJ 7, yang berbahan bakar bensin (4.200 cc) harganya Rp 8,6
juta (lengkap dengan surat-surat). Sedang yang berbahan bakar
solar dengan mesin Isuzu 2.400 cc, harganya kini Rp 9 juta
(tanpa surat-surat). Kendati Jeep CJ 7 banyak dipakai kalangan
muda dan eksekutif menengah, tingkat penjualannya masih belum
mampu mengalahkan Jeep Toyota. Dari 24 ribu lebih Jeep yang
terjual tahun lalu, sebagian besar adalah merk Toyota
Landcruiser.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini