Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, BANDUNG — Direktur Utama PT Bandaraudara Internasional Jawa Barat, Virda Dimas Ekaputra mengatakan, sudah menerima dokumen AIP (Aeronoutical Information Publication) untuk registrasi bandara Kertajati di Majalengka yang menyatakan bandara tersebut sudah boleh melayani penerbangan reguler. “Dokumen AIP-nya sudah terbit, dan dinyatakan efektif mulai tanggal 24 Mei 2018,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 30 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Virda mengatakan, dengan mengantungi AIP tersebut, bandara Kertajati sudah boleh melayani penerbangan reguler. “Artinya bandaranya sudah layak di operasikan. Tinggal maskapainya, ada marketnya atau tidak. Marketnya Insya Allah ada,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses pengujian kelaikan instrumen bandara Kertajati untuk melayani take-off dan landing pesawat di juga tengah dilakukan oleh Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penebangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. “Balai ini yang mengkalibrasi peralatan penerbangan di bandara,” kata Virda.
Virda mengatakan, pengujian Balai Kalibrasi itu dilakukan dengan menguji coba bandara itu dengan didarati pesawat terbang. “Sudah dilakukan dua kali kemarin,” kata dia.
Balai Kalibrasi menguji bandara itu dengan menggunakan salah satu pesawat ujinya yakni pesawat baling baling Beechcratf King Air B350-I yang digunakan untuk mendara di bandara Kertajati. Dari rilis yang diterima Tempo, pengujian perdana dilakukan, Kamis, 29 Maret 2018. Pesawat itu berangkat hari itu dari Bandara Husein Sastranegara pukul 08.55 WIB, dan mendarat mulus di bandara Kertajati pukul 09.15 WIB setelah menempuh perjalanan selama 20 menit.
Virda mengatakan, pesawat baling-baling milik Balai Kalibrasi itu menjadi pesawat pertama yang mendarat di bandara Kertajati. Pengujian itu menguji sekaligus memverifikasi semua peralatan navigasi yang ada di bandara Kertajati. “Diantaranya untuk mengukur presisi pendaratan, standard departure-arrival, emergency procedure, ground porcedure dan lain-lain,” kata dia.
Virda mengatakan, pengujian menggunakan pesawat baling-baling itu diklaimnya sukses. Selanjutnya, Balai Kalibrasi akan menguji lagi menggunakan pesawat jet miliknya, yakni Hawker 900. “Kemarin mengunakan pesawat baling-baling, selanjutnya dengan pesawat jet. Balai Kalibrasi punya dua pesawat uji,” kata dia.
Menurut Virda, pengujian kedua akan digelar pekan depan, Senin, 8 April 2018, yang dijadwalkan pukul 8 pagi. Rencananya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan ikut langsung penerbangan pesawat Hawker 900 milik Balai Kalibrasi untuk mendarat di Bandara Kertajati. “Kalau jadi Senin, 8 Apri 2018, masih tentatif. Kita lihat saja,” kata dia.
Pengerjaan sisi darat bandara Kertajati di Majalengka sendiri baru menembus 92 persen. “Tinggal finishing. Mayoritas pekerjaan interior,” kata Virda.
Ketua Persiapan Pengoperasian Bandarudara PT Angkasa Pura II, Ibut Astono mengatakan, kesiapan sisi udara bandara Kertajati relatif baik. Diantaranya isntrumen Precision Approach Path Indicator (PAPI) sudah layak dipergunakan. “Instrumen sisi udara udara ini sudah 100 persen. Kesiapan lampu di runway juga sudah siap karena memang lampu dibutuhkan sebagai alat bantu pendaratan pada malam hari atau cuaca gelap, mendung dan hujan,” kata dia dikutip dari rilis yang diterima Tempo, Jumat, 30 Maret 2018.
Pesawat uji milik Balai Kalibaris ditunggangi pilot Kapten Sri Mulyanto yang ditemani First officer Khairuna Fauzi, Flight Inspector I (PO) Dian Yusuf Aminudin, Fligt Officer II (TO) Wahyu Wicaksono, Flight Mechanic Dennis Sagia, Ass Fit Mechanic Ary Firmansyah. Virda ikut terbang di dalam pesaswat uji itu. “Alhamdulilah penerbangan lancar dari Bandara Husein Sastranegara sampai Bandara Kertajati ini berjalan lancar," kata Sri Mulyanto selepas mendaratkan pesawatnya di bandara Kertajati Majalengka pada Kamis, 29 Maret 2018, dikutip dari rilis yang diterima Tempo, Jumat, 30 Maret 2018.