Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menerbitkan global bond atau obligasi internasional senilai US$ 800 juta. Surat utang itu merupakan bagian dari Program Euro Medium Term Note senilai US$4 miliar yang dimiliki Bank Mandiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengklaim transaksi itu merupakan penerbitan surat utang dalam mata uang US$ terbesar yang pernah dilakukan bank di Indonesia. "Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan," kata Eka melalui keterangan tertulis pada Jumat, 21 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penerbitan obligasi ini merupakan pertama kalinya Bank Mandiri kembali ke pasar obligasi internasional sejak 2003. Bank Mandiri mengklaim penerbitan global bond kali ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) sebesar 3,5 kali dari jumlah yang ditawarkan selama proses bookbuilding.
Obligasi ini memiliki tenor atau durasi 3 tahun dengan kupon 4,90 persen dan tercatat di Singapore Exchange. Selain itu, Eka menyampaikan surat utang ini diterbitkan dengan spread paling tipis sepanjang sejarah penerbitan Global Bond Bank Mandiri, yaitu US Treasury (UST) 3 Tahun + 113 bps.
Eka mengungkapkan investor yang membeli surat utang global bond Bank Mandiri kali ini didominasi oleh fund manager dan asset manager. Menurut dia, fund manager dan asset manager membeli hingga sebesar 79 persen dari total alokasi penerbitan.
Sementara itu, bank dan lembaga keuangan membeli 13 persen global bond tersebut, disusul perusahaan asuransi dengan 4 persen, sovereign wealth fund atau sektor publik 3 persen, serta private banks dan korporasi 1 persen.
Lebih lanjut, Eka menyebut investor dari Asia mendominasi pembelian sebanyak 75 persen. Sementara investor dari Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) sebanyak 25 persen. HSBC, J.P. Morgan, Mandiri Sekuritas, dan MUFG bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers untuk transaksi ini.