Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menceritakan awal mula kemunculan program makan bergizi gratis. Dia mengklaim, program ini telah muncul sejak Juli 2006.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya juga bersaksi bahwa ide makanan gratis ini bukan ide baru ya. Ini bukan dari langit untuk kampanye (Pemilu Presiden atau Pilpres) 2024. Ide untuk makanan gratis lahir tahun 2006, bulan Juli 2006," ucap adik kandung Prabowo ini dalam Diskusi Ekonomi di Menara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 7 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Makan siang dan susu gratis yang kini berganti nama menjadi makan bergizi gratis untuk anak sekolah merupakan program unggulan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. November 2023 lalu, Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran meluncurkan gerakan sosialisasi program ini. Mereka mengimplementasikan program ini selama masa kampanye.
Hashim bercerita, saat itu dia dipanggil Prabowo ke kantornya untuk bicara tentang stunting atau tengkes. Karena Hashim mengaku tak tahu-menahu tentang permasalahan itu, Prabowo mengajarinya. Ketua Umum Partai Gerindra itu menunjukkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang membuatnya cemas: 40 persen anak-anak di bawah usia 5 tahun menderita stunting.
"Sangat mengerikan, sangat bikin Pak Prabowo cemas," kata CEO Arsari Group itu.
Jika kondisi ini terus berlanjut, dalam lima belas tahun Indonesia akan memiliki angkatan kerja yang 30 persen di antaranya pernah menderita stunting dengan IQ hanya 70. Karena itu, Hashim mengatakan terus berusaha memeangi kontestasi Pilpres untuk mewujudkan mimpi memberantas stunting. Keinginan itu baru terpenuhi setelah empat kali Prabowo berusaha terlibat dalam kontestasi sejak 2004.
"Prabowo tetap konsisten. Puji Tuhan, alhamdulillah, obsesi dan niat dia untuk berikan makanan gratis itu akan segera terwujud," kata pengusaha yang baru ditunjuk menjadi Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu.
Sedangkan Prabowo Subianto pernah mengatakan, gagasan program makan siang gratis muncul seiring pengalamannya sebagai komandan pasukan yang kerap melihat orang mati karena kelaparan. Menteri Pertahanan itu mengaku, dia memang tidak pernah kesulitan makan. Namun, dia mengatakan lahir pada 1951 ketika tidak ada orang kaya. "Makanya saya suka nasi goreng. Nasi goreng adalah nasi kemarin yang digoreng. Telurnya satu telur dimakan enam orang," kata dia dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di The Ritz Carlton Pasific Place, Rabu, 31 Januari 2024.
Ketua Umum Partai Gerindra itu berujar sebagai komandan pasukan, dia memimpin operasi di daerah pegunungan. Dia mengaku pernah melihat orang di depan tendanya mati kelaparan. Karena itu, dia menilai masalah pangan adalah masalah yang utama. Sebab, kata dia, Republik Indonesia tak akan ada tanpa pangan. Dia bercerita saat Indonesia merdeka, rakyat di desa-desa justru memberi makan tentara.