Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Jokowi Bangun 10 Juta Rumah dalam 10 Tahun, Prabowo Targetkan 3 Juta per Tahun

Presiden Jokowi membangun 10,2 juta rumah dalam 10 tahun, sementara Prabowo mentargetkan membangun 3 juta rumah per tahun.

11 Oktober 2024 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Prabowo Subiyanto mematok target membangun 3 juta hunian setahun, sehingga satu periode pemerintahan selama 5 tahun ada 15 juta rumah yang dibangun.

"Bukan tiga juta (satu periode pemerintahan). Kita mau bikin tiga juta rumah setiap tahun," ujar Ketua Satuan Tugas Perumahan presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

Hashim mengatakan, bahwa program pembangunan tiga juta rumah setiap tahun itu terdiri dari pembangunan 1 juta apartemen di perkotaan per tahun dan dua juta unit rumah di pedesaan per tahun.

Menurut dia, pembangunan dua juta rumah di pedesaan setiap tahunnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan.

Hashim mengungkapkan, di stasiun-stasiun kereta api di kawasan Jabodetabek dapat dibangun apartemen transit oriented development (TOD) yang akan terkoneksi dengan stasiun-stasiun tersebut.

"Yang harus diutamakan adalah rakyat kecil, jangan kelas menengah atas. Maka dari itu sarana publik seperti kereta api itu harus untuk rakyat kecil, itu sudah perintah. Saya ditugaskan untuk bertemu direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir sudah mengetahui hal tersebut, ada 27 stasiun kereta api di daerah Jabodetabek, saat ini ada empat stasiun yang sedang dibangun TOD dan terdapat 23 stasiun lagi yang masih belum. Ini salah satunya adalah Stasiun Manggarai," ujar Hashim.

Menurut dia, di Stasiun Manggarai kemungkinan bisa dibangun apartemen TOD dengan jumlah lantai sekitar 20 atau 40 lantai.

Pembangunan apartemen TOD yang terkoneksi dengan stasiun kereta api di wilayah Jabodetabek bukanlah program baru.

Program TOD sudah dijalankan Kementerian PUPR karena dapat menjadi solusi terhadap permasalahan urbanisasi yang pesat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, program 3 juta rumah tersebut bagus untuk mengatasi permasalahan backlog atau kekurangan rumah yang saat ini mencapai 12,7 juta rumah.

Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 10,2 juta unit rumah bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah yang dicanangkan selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Kalau yang Program Sejuta Rumah hasilnya 10,2 juta unit rumah, tapi ini bukan hanya APBN, termasuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) semua," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2024.


Sosok Menteri Perumahan

Hashim Djojohadikusumo berharap menteri perumahan rakyat yang akan dipilih oleh Prabowo Subianto dalam pemerintahan baru merupakan sosok yang terbuka, terjun langsung ke lapangan, dekat dengan para pelaku dan ekosistem properti.

"Harus sering ke lapangan, sering bertemu dengan para pelaku (properti), harus terbuka," ujar Hashim.

Ia mengungkapkan sudah tahu nama yang akan mengisi posisi menteri perumahan rakyat, namun dirinya dan tim transisi sudah berkomitmen untuk tidak membocorkannya sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden baru pada 20 Oktober.

"Saya sebenarnya sudah tahu namanya, tapi saya sudah janji untuk tidak membocorkannya sebelum tanggal 20 Oktober nanti. Sudah diwanti-wanti bahwa nama itu bisa saja dirombak bahkan 5 menit sebelum kabinet diumumkan,” kata Hashim.

Pilihan Editor Uji Coba Berhasil, Jokowi Hari Ini Akan Mendarat di Bandara IKN dengan Boeing Kepresidenan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus