Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BI Jamin Keamanan Uang Kertas Rupiah Baru: Tidak Bisa Ditiru

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim memastikan, uang kertas rupiah tahun emisi 2022 yang baru diluncurkan pada 18 Agustus 2022 tidak bisa ditiru.

20 Agustus 2022 | 17.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung tengah melihat uang rupiah kertas tahun emisi 2022 pada Festival Rupiah Berdaulat Bank Indonesia di Jakarta, Jumat 19 Agustus 2022. Adapun pecahan uang rupiah baru tahun emisi 2022 ini terdiri atas pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2000, dan Rp 1000. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim memastikan uang kertas rupiah tahun emisi 2022 yang baru diluncurkan pada 18 Agustus 2022 tidak bisa ditiru. Ini karena desain dan pencetakannya menerapkan teknologi mutakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Teknologi yang tidak akan bisa ditiru dengan apapun. Ini karena kita ingin menunjukkan bahwa rupiah adalah reputasi kita, kebanggaan kita, dan kita semakin nyaman dan aman menggunakannya," kata dia saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marlison menjelaskan teknologi pengamanan yang digunakan pertama dalam bentuk benang pengaman. Benang pengaman 7 pecahan uang baru, kata dia, menggunakan teknologi micro lenses sebagaimana yang digunakan pada uang peringatan kemerdekaan Rp 75 ribu.

Teknologi ini, kata dia, dipadukan dengan desain benang pengaman yang menggunakan motif batik kawung seperti yang ada di uang kertas pecahan Rp 100.000. Dengan begitu, Marlison berpendapat, penerapam teknologi itu tetap mengedepankan identitas seni budaya Indonesia.

Selain benang pengaman, dia melanjutkan, uang kertas tahun emisi 2022 juga memanfaatkan teknologi Optically Variable Magnetic Ink (OVMI) pada sejumlah gambar yang dicetak di dalamnya. Teknologi ini juga dikombinasikan dengan penerapan perluasan penyebaran pengaman ultraviolet pada gambar uang.

"Mita menyebarkan teknik ultraviolet ke seluruh pecahan lebih merata dan lebih melebar sehingga kita pendar dengan sinar UV ini akan keluar semua yang tersembunyi dari batiknya dari warna warninya, gambar-gambar tersembunyi akan terlihat lebih merata," ucap Marlison.

Salah satu keunggulan dari teknik ini kata dia disematkan dalam gambar peta Indonesia. Saat gambar itu terkena sinar ultraviolet maka pulau asal pahlawan yang ada di gambar uang kertas berbagai pecahan baru ini akan berwarna.

"Misal Juanda, dia berasal dari Jawa Barat, jika dipendar maka Pulau Jawa akan menyala. Cut Mutia, dari Aceh, Sumatera, kalau kita pendarkan dengan UV maka Pulau Sumatera yang akan menyala," ujar Marlison.

Selain itu, dia melanjutkan, untuk uang dengan pecahan kecil, seperti pada pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, maupun Rp 5.000, juga kini sudah dilapisi dengan plastik super tipis atau coating sehingga akan lebih tahan jika terkena air. Dengan begitu, dia berharap masyarakat akan semakin menghargai rupiah ke depannya.

"Oleh karena itu, terhadap rupiah ini jagalah, cintalah, rupiah ini. Bangga dan pahamlah terhadap rupiah ini. Jangan lagi dilipat, jangan dibasahi, jangan di steples, coret-coret," ujar Marlison.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus