Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BI Kucurkan Insentif Likuiditas Perbankan Rp 370 Triliun, Terbanyak untuk Bank Swasta

Hingga pekan ke dua April 2025, BI menyalurkan insentif KLM Rp 370 triliun dan terbesar untuk bank swasta. Penyaluran KLM naik signifikan imbas penambahan insentif untuk pembiayaan sektor perumahan

23 April 2025 | 18.01 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers perihal hasil rapat Dewan Gubernur bulan Februari 2025 di kantor Bank Indonesia, Jakarta, 19 Februari 2025. Tempo/M Taufan Rengganis
Perbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers perihal hasil rapat Dewan Gubernur bulan Februari 2025 di kantor Bank Indonesia, Jakarta, 19 Februari 2025. Tempo/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) telah mengucurkan insentif kebijakan likuiditas makro prudensial (KLM) sebesar Rp 370 triliun hingga pekan kedua April 2025. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan jumlah tersebut meningkat Rp 78,3 triliun dari pekan keempat Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perry memaparkan KLM disalurkan pada empat kategori perbankan. “Bank Indonesia terus mendorong implementasi penguatan kebijakan insentif likuiditas makro-prudential (KLM) untuk mendukung pertumbuhan kredit perbankan,” ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu, 23 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KLM adalah insentif yang disalurkan BI kepada bank-bank yang menyalurkan kredit atau pembiayaan ke berbagai sektor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia mencatat porsi terbesar saat ini disalurkan kepada bank-bank swasta atau bank umum swasta nasional, yakni Rp 167,4 triliun.

Insentif KLM bagi bank-bank badan usaha milik negara (BUMN) disalurkan sebesar Rp 161,7 triliun. Kemudian, bank pembangunan daerah atau BPD sebesar Rp 35,7 triliun dan kantor cabang bank asing (KCBA) sebesar Rp 5,8 triliun.

Menurut Perry, insentif KLM meningkat seiring dengan implementasi penambahan insentif pada 1 April 2025.  Seperti diketahui, pada 1 April lalu BI resmi menambah insentif KLM untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto di sektor perumahan.

Bank Indonesia telah memutuskan menaikkan insentif perumahan dari semula 4 persen menjadi 5 persen dari dana pihak ketiga atau DPK perbankan. “Khusus sektor perumahan, insentif KLM meningkat sebesar Rp 84 triliun dari minggu keempat Maret 2025,” ucap Perry.

Menurut Perry, secara sektoral, insentif tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas. Di antaranya pertanian, real estate, perumahan rakyat, konstruksi, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif serta UMKM.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus