Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Biaya Logistik Ganjal Pembangunan Infrastruktur Indonesia Timur

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengeluhkan persoalan biaya logistik yang menghambat pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur.

12 Desember 2024 | 17.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Infrastrukur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY setelah menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi ke-74 di Jakarta, 12 Desember 2024. TEMPO/Hanin Marwah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono menyebut proses revitalisasi infrastruktur di wilayah Indonesia Timur masih terhambat biaya logistik yang tinggi. “Kita tahu cost of logistics, biaya transportasi dan logistik ke wilayah Indonesia Timur ini masih mahal sekali. Nah ini juga sangat berdampak pada mahalnya biaya pembangunan,” ujarnya saat ditemui di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis, 12 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski tidak menyebutkan secara detail, ia menyampaikan bahwa sebetulnya anggaran yang disiapkan negara untuk wilayah-wilayah Indonesia Timur terhitung tinggi karena dibantu oleh dana otonomi khusus. Namun, dalam perjalanannya, pihaknya masih mendapat laporan dari pemerintah setempat yang mengaku masih menemukan kesulitan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia memberikan contoh, salah satunya di wilayah Papua Pegunungan. Dirinya menyebut Mantan Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai datang ke Kemenko Infrastruktur beberapa pekan lalu dan melaporkan pembangunan di lapangan yang terhambat oleh biaya material pembangunan.

“Ini juga sangat tergantung pada konektivitas dan transportasi,” katanya melanjutkan.

Menurut pandangannya, diperlukan adanya kolaborasi antar berbagai stakeholder untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh bagian di Indonesia. “Karena ketimpangan sosial maupun ekonomi biasanya menciptakan banyak masalah,” tuturnya.

Adapun, berdasarkan paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani, sejauh ini anggaran infrastruktur sudah terealisasikan 66,8 persen terhadap pagu dengan nilai Rp 282,9 triliun per 31 Oktober 2024. “APBN #UangKita mendukung penuh peningkatan daya saing melalui anggaran infrastruktur yang telah direalisasikan sebesar Rp 282,9 T hingga akhir Oktober 2024,” kata Sri Mulyani dalam unggahan bersama Kementerian Keuangan lewat akun Instagram resmi keduanya, dikutip Ahad, 24 November 2024.

Sementara, alokasi anggaran infrastruktur adalah sebesar Rp 160,6 triliun melalui belanja kementerian/lembaga (K/L). Anggaran dijatahkan untuk berbagai pembangunan dan preservasi jalan, jembatan, sarana air minum, rel kereta api, rumah susun, hingga akses internet. 

Dari jumlah tersebut, dana Transfer ke Daerah yang diberikan kepada pemerintah daerah adalah sebesar Rp 72,8 triliun. Sri Mulyani mengatakan pemerintah menggunakan dana itu untuk merekonstruksi 16.526 km jalan, membangun 30.583 km, dan merehabilitasi 1.962 km lainnya.

Di samping itu, sebanyak 54.789 sambungan rumah juga telah terhubung dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Kemudian, 3.024,79 hektare jaringan irigasi ditargetkan bisa dibangun melalui alokasi dana tersebut.

Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.




Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus