Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pembangunan dan Perencanaan atau Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menjadi pembicara dalam acara bertajuk "Youth Talk: Yuk Pindah Ibu Kota" soal ibu kota baru di kantornya, Selasa 20 Agustus 2019. Saat membicarakan mengenai konsep pembangunan jaringan listrik di ibu kota baru, Bambang mengatakan tak ingin ada kabel berseliweran di atas.
"Di Singapura, enggak ada tuh kabel listrik di atas berseliweran, terus sebelahnya pohon sebelahnya tiang apa, terus sebelahnya apa, itu juga akhirnya kotanya menjadi jelek sekali kotanya," kata Bambang dalam acara itu.
Bambang mengatakan, di Singapura jaringan kabel listrik tidak berada di atas yang disambungkan dengan tiang listrik tetapi di tanam di dalam tanah.
Menurut dia, jaringan kabel listrik yang bagus tersebut tidak seharusnya dibangun di atas. Namun, lebih baik dibangun atau ditanam di bawah permukaan tanah. Sebab, jika dibangun di atas dengan tiang, selain berpotensi merusak pemandangan juga berbahaya.
Dia pun menyinggung pembangunan listrik dengan tiang banyak kendala. Bahkan, dia menyinggung soal potensi mati listrik akibat jaringan dengan tiang yang terkena pohon.
"Artinya, kalau ada pohon roboh kena tiang listrik nanti pohonnya disalahkan kalau listriknya mati, jadi kita harus bereskan supaya semua kabel itu ada di bawah tanah, itu seharusnya," kata Bambang.
Pada 4 Agustus 2019, kejadian black out atau matinya listrik melanda di Jawa Bali. Menurut investigasi Kepolisian Daerah Jawa Tengah, matinya listrik tersebut karena adanya jaringan listrik yang tertabrak tingginya pohon Sengon.
Adapun dalam acara itu Kementerian mengundang banyak anak muda milenial. Kegiatan ini adalah salah satu rencana pemerintah dalam mensosialisasikan rencana pembangunan ibu kota baru di Kalimantan.
DIAS PRASONGKO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini