PERUSAHAAN asuransi swasta nasional, PT Asuransi Bintang, tak mau ketinggalan. Perusahaan itu go public pekan ini, dengan menjual 1 juta lembar saham, mencakup 21,75% dari seluruh sahamnya. Maka, Asuransi Bintang, yang dipimpin Presdir Ir. Bahder Munir Sjamsoeddin itu, akan memperoleh tambahan modal Rp 7,9 milyar. "Dana itu akan dipakai untuk memperkuat kemampuan perusahaan dan memperluas jaringan pemasaran," kata K.G. Sudirman Noordeen, anggota direksi Asuransi Bintang. Harga sahamnya cukup tinggi, Rp 7.950 per lembar. PER (price earning ratio)-nya sekitar 40 kali. Kendati harga saham-saham di bursa sekarang cenderung menurun -- saham ABDA, misalnya, jatuh Rp 5.500 per lembar pekan lalu -- toh Asuransi Bintang tak perlu cemas. Ada enam lembaga keuangan, dipimpin PT Finconesia, yang siap membeli saham-sahamnya, jika saja tak terjual habis. Bintang merupakan perusahaan asuransi ke-5 yang terjun di bursa setelah Pan Union, AJPP, ABDA, Marein, dan Lippo Life. Dalam usianya yang 34 tahun, Asuransi Bintang sudah membuktikan dirinya mapan. Menurut Sudirman, dewasa ini jaringan pemasarannya merata di kota-kota besar di Jawa, Bali, dan Sumatera. Adapun dana yang diperoleh dari pasar modal akan dipakai untuk. melebarkan sayap ke Batam, Sulawesi, dan Kalimantan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini