Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Boros, 60 Persen Anggaran Gedung Smesco Habis untuk Internal

Sebanyak dua pertiga dari anggaran Gedung Smesco habis untuk membayar gaji pegawai dan perawatan.

13 Maret 2020 | 13.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata saat ditemui di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Maret 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak dua pertiga atau 60 persen dari anggaran Rp 20 miliar yang dialokasikan negara untuk Gedung Smesco di Pancoran, Jakarta Selatan, ternyata  habis untuk membayar gaji pegawai dan perawatan. Fakta ini diungkapkan oleh Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) alias Smesco, Leonard Theosabrata.

“Ini luar biasa pemborosan internalnya,” kata Leo dalam jumpa media di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Maret 2020. Leo baru dilantik oleh Menteri Koperasi dan UKM pada Kamis, 26 Desember 2019.

Pendiri dari merk The Good Dept ini menceritakan, dua hari usai dilantik, ia menggelar rapat khusus membahas keuangan di Smesco. Dari situlah, Leo mengetahui bahwa dua per tiga dari anggaran di gedung tersebut habis untuk gaji pegawai dan perawatan sarana. “Jadi tempat ini kebebasan aset,” kata Leo.

Tak cukup sampai di situ, dua pertiga anggaran ini masih di luar biaya pertemuan, makanan, hingga alat tulis kantor. Lantas, Theo bertanya kepada bawahannya, berapa anggaran yang tersedia untuk renovasi interior Gedung Smesco. Ternyata, hanya tersisa anggaran Rp 400 juta saja. “Saya ketawa aja langsung,” ujarnya.

Pertanyaan itu datang karena Leo bersiap untuk meluncurkan program Sparc Program. Ini merupakan salah satu terobosan Leo untuk merevitalisasi Gedung Smesco untuk mendukung pengembanga produk UMKM. Di sana, Leo akan membangun bengkel untuk penelitian produk, business lounge sampai tiga lantai foodcourt. Khusus untuk foodcourt saja, Leo butuh uang minimal Rp 30 miliar.

Saat ini, kata Leo, Smesco juga memiliki tugas untuk menyetorkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke kas negara dengan target Rp 39 miliar tahun ini. Akan tetapi, opex (operational expenditure), termasuk gaji dan biaya perawatan sarana tadi, mencapai Rp 45 miliar. 

Walhasil, kata Leo, anggaran hanya bersisa uang Rp 15 miliar, termasuk dari sisa anggaran Rp 20 miliar, untuk menjalankan semua program Smesco dalam satu tahun. Itu sebabnya, Leo kini memburu pembiayaan dari perusahaan swasta untuk membiayai kegiatan di Gedung Smesco.

 

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus