Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Smesco yang selama ini menjadi pusat pengembangan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai direvitalisasi. Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) alias Smesco, Leonard Theosabrata, mengatakan revitalisasi ini dilakukan untuk membangun citra baru dari gedung tersebut.
“Semua kami balut dalam Sparc Program,” kata Leo dalam jumpa media di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Maret 2020. Program ini disampaikan Leo yang baru saja dilantik pada Desember 2019 oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Lalu apa saja yang akan dilakukan pendiri merk The Goods Dept ini di Gedung Smesco lewat Sparc Program?
Pertama, Leo membangun logo baru berupa lingkaran berisi huruf S dengan warna oranye muda dan tua. Theo juga ingin mengubah nama dari LPP-KUKM yang kepanjangan, namun urung karena harus membutuhkan persetujuan DPR. Dengan logo baru ini, kata Leo, Smesco akan mengusung tiga tujuan yaitu sinergi, sosial, dan solidaritas.
Kedua, Leo mengembangkan Smesco agar menjadi lokasi digital hingga education platform, sampai trading hub untuk pengembangan produk UMKM. Untuk itu, Leo mau membangun business lounge sampai area food court sampai tiga lantai dengan estimasi anggaran Rp 30 miliar. “Akan ada perubahan fisik interior dan sedikit eksterior,” kata dia.
Untuk area food court ini, Leo meminta bantuan kepada perusahaan food & beverages (FNB) ternama seperti Ismaya Group sampai Biko Group dalam melakukan kurasi. Perusahaan ini pula yang membantu Leo untuk mengembangkan desain baru di Smesco nantinya.
Ketiga, Leo membangun sebuah maketspace untuk pusat penelitian dan pengembangan dari produk UMKM. Sebelum masuk ke Smesco, Leo telah mengembangkan pelatihan dan workshop untuk produk kreatif bernama Indoestri. “Kemarin sudah ada produk sepeda listrik yang kami akan bantu inkubasi di Smesco untuk pengembangan,” kata dia.
Dia mengatakan butuh anggaran yang cukup besar untuk menjalankan Sparc Program ini. Terlebih, anggaran dari negara untuk Smesco setiap tahunnya tak lebih dari Rp 20 miliar. Untuk itu, dia kini mencari pendanaan dari pihak swasta untuk membantu. “Kami cari sponsor, kami tawarkan ke perusahaan besar,” kata dia.
Meski upaya untuk mencari sponsor masih berproses, Leo mengatakan revitalisasi di Gedung Smesco sudah dimulai. “Tetap kami mulai kecil-kecil dulu,” ujarnya.
FAJAR PEBRIANTO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini