Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan program cetak sawah atau food estate yang sedang digeber pemerintah akan memerlukan waktu sampai dapat panen sempurna. Ia mengatakan, sawah-sawah baru itu setidaknya memerlukan 8 kali tanam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau cetak sawah itu lambat, butuh waktu 8 kali tanam lagi. Masih banyak piritnya, racunnya, saluran irigasi. Semua masih dibabat hutan. Ya susah, tapi itu harus dimulai," ujar eks Plt. Menteri Pertanian ini saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menanami sawah-sawah baru itu, Arief mengatakan pemerintah juga perlu memastikan adanya saluran irigasi. Pemerintah saat ini menganggarkan Rp12 triliun untuk membangun dan memperbaiki jaringan irigasi di lahan seluas 2,3 juta hektare. Program ini merupakan kerja sama Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU), dan TNI Angkatan Darat (AD).
Program cetak sawah merupakan salah satu upaya pemerintah menggenjot produksi beras tahun depan. Proyek ini akan dilaksanakan di sejumlah tempat, antara lain Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. Luas cetak sawah tahun depan dibidik mencapai 750 ribu hektare.
Selain cetak sawah, pemerintah juga mengoptimalisasi lahan-lahan yang sudah ada. Arief merinci, lahan yang dioptimalkan termasuk lahan rawa atau pasang surut. Di lahan ini, penanaman dapat berlangsung sekali dalam setahun. Ada pula optimalisasi lahan yang sudah ada, tapi saluran irigasinya rusak.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengungkapkan, Kementan telah menyiapkan sejumlah program untuk mencapai swasembada pangan. Program-program itu yakni cetak sawah seluas 3 juta hektare dalam 3-4 tahun, pompanisasi, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tertier, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam hingga panen.
Sepanjang 2024, Amran mengklaim pemerintah telah menyelesaikan tahap pertama program optimasi lahan rawa seluas 40 ribu hektare di Kabupaten Merauke. Dari 40 ribu hektare itu, ini 35 ribu hektare di antaranya sudah ditanami, sedangkan 5 ribu hektare sisanya dalam proses olah lahan. “Program ini ditargetkan dapat meningkatkan indeks pertanaman hingga mencapai IP 300,” ucap sepupu pengusaha Haji Isam itu, Ahad, 3 November 2024 dalam keterangan tertulis.
Pilihan Editor: Bagaimana Melindungi Lahan Pertanian Produktif