Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bos KCIC Ungkap Desain Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ada Komodo hingga Batik

Persiapan operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung terus dilakukan.

31 Oktober 2021 | 10.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan jalur kereta api cepat Jakarta Bandung di kawasan Caman, Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan dilaksanakan pada Oktober 2022 mendatang. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung terus dilakukan. Selain pembangunan infrastruktur fisik, saat ini rangkaian kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) untuk proyek tersebut sudah memasuki tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang. Pabrik itu berada di Qingdao, Cina, dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi internasional ISO 9001.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

EMU untuk kereta cepat Jakarta-Bandung itu mulai diproduksi sejak akhir Mei 2021. EMU dengan tipe CR400AF didesain dengan penggunaan energi yang rendah sehingga sangat ramah lingkungan. Tipe EMU ini juga memiliki fitur keselamatan yang sudah diperkuat dan paling mutakhir. Dengan bantuan dari Operation Command Center (OCC), EMU ini juga dihubungkan dengan peralatan pemantau bahaya akibat gejala alam, diantaranya curah hujan tinggi, angin kencang, gempa bumi, serta obyek asing dan tahan api.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kereta yang digunakan lebih cepat dari kereta konvensional yang sudah ada, lebih modern. Termasuk dilengkapi dengan monitoring system di dalam kabinnya, seperti monitoring pantograf, suhu ruangan, tegangan dan arus listrik, status pintu di tiap kereta dan lain sebagainya. Selain itu Material EMU dibuat fire resistance atau tahan api menyesuaikan standard yang ada,” kata Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 30 Oktober 2021.

Tak hanya itu, Dwiyana menjelaskan EMU untuk KCJB dirancang mampu meminimalisir getaran dan kebisingan. Dengan begitu, penumpang dapat merasakan pengalaman menaiki kereta yang dapat melaju hingga kecepatan operasi 350 kilometer per jam dengan nyaman. Adapun kecepatan desain adalah 400 kilometer per jam. “Kebisingan dan getaran EMU yang digunakan untuk rangkaian kereta cepat berada di level yang paling rendah atau minimum,” ujarnya.

Menurut Dwiyana, salah satu alasan kenyamanan di dalam kereta cepat dapat terjadi karena pengadopsian dari teknologi canggih dari Bogie menggunakan sistem suspensi yang terdiri dari suspensi primer menggunakan cylindrical helical spring dan suspensi sekunder menggunakan air spring serta dilengkapi dengan peredam. Comfort index beserta Stability index dipantau dengan sangat ketat.

Ia menyebut kecanggihan EMU KCJB juga dapat ditemukan pada sistem pengoperasiannya yang sudah menggunakan teknologi ATP (Automatic Train Protection) sesuai dengan standar yang disyaratkan dalam kereta kecepatan tinggi, serta standar Cina dan dunia. Sistem ini disebut sudah terbukti mampu menunjang keselamatan dan diakui oleh industri kereta cepat dunia.

Desain EMU yang digunakan pada KCJB pun, kata Dwiyana, memiliki muatan lokal. Pada desain eksterior, EMU untuk proyek KCJB memiliki warna merah dan silver dengan bentuk luar yang sekilas mirip Komodo. Hal ini tercermin pula di eksterior EMU KCJB yang menggunakan motif corak segitiga yang merepresentasikan sisik Komodo.

Warna merah pada desain eksterior EMU mengambil inspirasi dari warna Merah Putih bendera kebangsaan Indonesia. Sehingga, warna merah pada dinding samping dan bagian depan yang bergerak saat EMU KCJB melaju akan mengingatkan pada bendera.

Muatan lokal lain yang diangkat adalah Batik Mega Mendung. Batik Mega Mendung dipilih karena rute KCJB melewati area Jawa Barat yang salah satu motif khasnya adalah Batik Mega Mendung. Batik Mega Mendung ini dapat dilihat pada panel di kursi penumpang yang ada di setiap kelasnya.

Dwiyana memaparkan, rangkain kereta cepat ini akan dibagi menjadi beberapa kelas, mulai dari VIP Class, First Class, hingga Second Class dengan jarak tempat duduk yang nyaman. Lalu, terdapat pula Dining Car, fasilitas untuk difabel, charging port, sampai luggage storage yang bisa digunakan untuk menyimpan bagasi dan juga sepeda lipat yang membuat kenyamanan penumpang tetap yang terbaik.

Selain itu, EMU untuk proyek KCJB juga didesain ramah untuk para penyandang disabilitas. EMU didesain dengan memiliki tempat penyimpanan kursi roda, toilet disabilitas hingga tempat duduk khusus disabilitas.

Rencananya, akan disiapkan 11 rangkaian kereta untuk melayani penumpang yang ingin menikmati KCJB. Saat ini, rangkaian kereta api cepat tersebut masih dalam tahap produksi dan direncanakan tiba di Indonesia pada Juni 2022.

Disamping produksi EMU, Dwiyana menyebutkan saat ini sedang disiapkan SDM Operasi Maintenance sebagai bentuk persiapan dalam Tahapan Operation Maintenance Readiness. Termasuk juga mempersiapkan Regulasi, SOP dan Peraturan Menteri dengan Kementerian Perhubungan. Percepatan pembangunan terus dilakukan proyek KCJB untuk mengejar target operasional di akhir tahun 2022.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus