Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bos OJK Bicara soal Pengawasan Bank Himbara setelah Masuk Danantara

OJK menilai peluncuran Danantara sebagai langkah strategis dalam memperkuat investasi di Indonesia.

26 Februari 2025 | 10.44 WIB

Presiden Prabowo Subianto ketika meluncurkan badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, 24 Februari 2025. Tempo/Imam Sukamto
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto ketika meluncurkan badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, 24 Februari 2025. Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menilai peluncuran Danantara sebagai langkah strategis dalam memperkuat investasi di Indonesia. Namun, OJK mengatakan pengawasan mereka terbatas pada aspek kehati-hatian dan tata kelola sektor jasa keuangan dari bank-bank himbara yang tergabung Danantara, tanpa masuk ke ranah kebijakan investasi Danantara secara langsung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Mahendra menyatakan optimisme kehadiran Danantara bisa mengarahkan investasi ke sektor yang lebih terkoordinasi dan tepat sasaran. "Kami melihat potensi investasi semakin terarah dan lebih terkoordinasi. Kita memang membutuhkan dorongan dari investasi yang lebih besar agar pertumbuhan ekonomi meningkat," ujarnya saat ditemui usai rapat dengan Komisi XI DPR RI di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, ketika ditanya mengenai peran OJK dalam memastikan Danantara bisa menyaingi Temasek, Mahendra menegaskan bahwa otoritasnya tidak akan masuk ke ranah kebijakan internal perusahaan tersebut.

"Kami memastikan bahwa pengawasan terhadap perusahaan jasa keuangan, termasuk bank-bank Himbara di bawah naungan Danantara, tetap berjalan secara prudent dan sehat dengan tata kelola yang baik," ucapnya.

Mahendra juga menyoroti peluang besar yang bisa dimanfaatkan melalui Danantara, khususnya dalam sektor manufaktur, jasa, dan pasar modal. "Potensi investasi di prioritas utama pemerintah ini sangat besar, baik dalam peningkatan nilai tambah manufaktur, jasa, maupun perkembangan pasar modal," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Senin, 24 Februari 2025. Prosesi tersebut akan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta.

BPI Danantara awalnya direncanakan meluncur pada awal November 2024 di Kantor Danantara, Jalan RP Soeroso, Jakarta Pusat. Bahkan Prabowo sebelumnya telah melantik Muliaman Hadad sebagai Kepala BPI Danantara pada 22 Oktober 2024.

Ketika itu, Muliaman Hadad mengatakan, Prabowo akan meluncurkan Danantara pada Kamis, 7 November 2024. Namun, pada Rabu, 6 November 2024, Muliaman Hadad mengungkapkan bahwa rencana peresmian Danantara batal. Prabowo, kata Muliaman Hadad, meminta dia untuk menyiapkan segalanya secara rapi sebelum diluncurkan, termasuk soal revisi peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden yang harus diselesaikan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus