Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BPK Gelar 486 Pemeriksaan Investigatif, Indikasi Kerugian Negara Rp 37,8 Triliun

Total indikasi kerugian negara dan daerah dari 486 pemeriksaan investigatif BPK sepanjang 2017 hingga Juni 2020 mencapai Rp 37,8 triliun.

7 Juni 2021 | 20.59 WIB

Gedung Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Gedung Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK menyatakan terdapat 486 hasil pemeriksaan investigatif, penghitungan kerugian negara (PKN), dan pemberian keterangan ahli yang digunakan aparat penegak hukum dari 2017 hingga 30 Juni 2020. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepanjang periode itu, tercatat total indikasi kerugian negara dan daerah mencapai Rp 37,8 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPK Bahtiar Arif mengatakan bahwa data tersebut terdiri atas 22 laporan pemeriksaan investigatif. Dari situ diketahui indikasi kerugian negara dan daerah sebesar 8,7 triliun.

“Sebanyak 9 laporan dimanfaatkan dalam proses penyelidikan dan 13 laporan dimanfaatkan dalam proses penyidikan,” kata Bahtiar pada rapat dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 7 Juni 2021.

Bahtiar menjelaskan bahwa ada 238 laporan hasil perhitungan kerugian negara. Total indikasi kerugian negara atau daerah dari situ sebesar Rp 29,1 triliun. “Sebanyak 50 laporan dimanfaatkan dalam proses penyidikan. Sebanyak 188 kasus dinyatakan P-21 atau berkas penyidikan sudah lengkap,” ucapnya.

Selain itu, BPK juga memberikan keterangan ahli untuk 226 kasus. Seluruhnya digunakan dalam tuntutan oleh jaksa penuntut umum di pengadilan.

Adapun hasil pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) dari hasil pemeriksaan investigatif dan PKA mengalami peningkatan dari sisi jumlah. Pada 2018, PDTT sebanyak 286 dan pemeriksaan kinerja 256 laporan.

Bahtiar menuturkan bahwa setahun kemudian BPK melakukan 257 PDTT dan pemeriksaan kinerja 271 laporan. Sementara pada tahun 2020 lalu dilakukan 316 PDTT dan pemeriksaan kinerja 261 laporan.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus