Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Amerika Serikat mendominasi pangsa ekspor Indonesia untuk produk pakaian dan alas kaki. Sejak awal tahun hingga Maret 2025, ekspor komoditas tekstil dan alas kaki ke AS melampaui negara tujuan ekspor lain, seperti Jepang dan Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gambaran ekspor tersebut dipaparkan Pelaksana tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. “AS merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia untuk produk pakaian dan alas kaki,” ujar Amalia dalam konferensi pers rilis BPS, Senin, 21 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Amalia merinci tiga kategori produk pakaian alas kaki yang dijual ke pasar AS. Pertama adalah produk ekspor pakaian dan aksesorisnya atau yang berupa rajutan atau produk dengan kode HS61. Dari seluruh komoditas ini pangsa ekspor Indonesia ke Amerika adalah yang tertinggi, yaitu sebesar 63,40 persen. “Disusul dengan ekspor barang yang sama ke Jepang dan Korea Selatan,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS, ekspor pakaian dan aksesori rajutan kode HS61 ke AS sejak awal tahun hingga Maret 2025 mencapai 38,62 ribu ton. Sementara ekspor ke Korea Selatan hanya 3,12 ribu ton dan Jepang 3,30 ribu ton.
Selanjutnya adalah ekspor produk pakaian dan aksesoris yang bukan rajutan atau HS62. Amalia memaparkan pangsa pasar ekspor Indonesia ke AS adalah sebesar 42,96 persen, disusul oleh Jepang dan kemudian ke Korea Selatan.
Data BPS menunjukan ekspor HS62 ke AS sejak awal tahun menembus 17,70 ribu ton. Sedangkan penjualan pakaian dan aksesori bukan rajutan tersebut ke Jepang hanya 4,28 ribu ton dan ke Korea Selatan 2,89 ribu ton.
Produk alas kaki atau HS64 juga demikian. Pangsa ekspor alas kaki dari Indonesia ke AS adalah sebesar 34,16 persen dari total ekspor alas kaki. “Kemudian disusul negara kedua terbesar tujuan ekspor alas kaki dari Indonesia adalah ke Belanda, lalu Belgia, Jepang dan juga Tiongkok,” ujarnya.