Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan pembiayaan hijau atau green financing ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebesar Rp 1,46 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Henoch, pembiayaan tersebut untuk mendukung aktivitas PLN melakukan transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Pembiayaan itu juga merupakan value proposition yang ramah lingkungan dari BTPN untuk para nasabah. “Khususnya nasabah yang tertarik mendapatkan pembiayaan untuk properti yang kita sebut dengan industri pembangunan infrastruktur yang berinovasi dengan great energy,” ucap Henoch di Blue Jasmine Restaurant, Jakarta Selatan, pada Rabu, 25 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara keseluruhan pada tahun 2022 BTPN menyalurkan Rp 6,7 triliun untuk berbagai kegiatan bisnis berkelanjutan. Mulai dari untuk energi baru terbarukan (EBT) senilai Rp 1,9 triliun; efisiensi energi Rp 530 miliar; pengelolaan sumber daya alam hayati dan laut berkelanjutan senilai Rp 3,1 triliun; transportasi ramah lingkungan Rp 340 miliar; dan properti hijau Rp 760 miliar.
Sebelumnya, PLN memang telah menandatangani mandate letter senilai US$ 750 juta dari delapan bank internasional dan multinasional. Hal itu dilakukan di dalam rangkaian acara Energy Transition Day di Nusa Dua, Bali, Selasa, 1 November 2022. Kegiatan ini untuk mendukung sejumlah proyek transisi energi hijau yang bakal digarap perseroan.
Delapan bank yang memperoleh mandat pembiayaan hijau ini adalah Bank of China, China Construction Bank, CIMB, DBS Bank, PT Bank Mizuho Indonesia/Mizuho Bank Ltd, OCBC, Sumitomo Mitsui Banking Corporation/ Bank BTPN, dan United Overseas Bank (UOB).
Mandat pembiayaan hijau ini ditandatangani oleh Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly dengan delapan pimpinan bank internasional dan multinasional yang disaksikan langsung oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
“PLN melakukan sejumlah inisiatif dalam mendukung agenda dekarbonisasi. Salah satunya adalah memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan gencar membangun pembangkit EBT,” ujar Dirut PLN Darmawan saat itu.
Dalam menjalankan proyek mengejar target carbon neutral, kata dia, PLN menyambut dukungan internasional dari sisi pembiayaan. "Kami berencana menggunakan sepenuhnya pembiayaan ini untuk mendukung pembangunan program berbasis EBT," kata Darmawan.
Dia juga menjelaskan dukungan internasional dan kolaborasi diperlukan dalam mendukung misi PLN untuk menyukseskan transisi energi di Indonesia. Menurut Darmawan, hal itu membuktikan bahwa PLN mendapat kepercayaan dan dukungan dari kreditur dan investor internasional.
Baca juga: Musim Semi Pembiayaan Hijau
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini