Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

BUMN

Garuda Tekor di Semester Pertama

14 Agustus 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MASKAPAI penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia (Persero) Tbk, menderita kerugian US$ 283,8 juta atau setara dengan Rp 3,785 triliun hingga semester pertama tahun ini. Di luar biaya berulang perusahaan (nonrecurring expense), rugi perseroan mencapai US$ 138 juta atau sekitar Rp 1,84 triliun. Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengatakan kerugian dipicu beban harga bahan bakar di semester pertama. "Angkanya naik 36,5 persen dibanding semester pertama 2016," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa pekan lalu.

Garuda tak bisa menghindari kerugian kendati perseroan mampu menangguk pendapatan dari penumpang internasional sebesar US$ 653,3 juta. Adapun penumpang domestik menyumbang pendapatan sebesar US$ 569 juta. Jumlah penumpang yang diangkut tercatat 17,2 juta atau naik 3,9 persen dibanding semester pertama tahun lalu. ANTARA / AJI SETYAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus