Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga dari delapan komoditas utama penyebab inflasi pada November 2023 adalah hortikultura yaitu cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat tiga komoditas itu memberikan total andil inflasi sebesar 0,27 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud menyebut, secara umum fenomena El Nino berdampak pada inflasi tiga komoditas itu. Namun, pihaknya menemukan ada tiga faktor utama yang menyebabkan inflasi di tiga komoditas itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertama karena cuaca yang tidak menentu, kemudian pasokan yang kurang, dan juga kelancaran distrubusi," kata Edy dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Jumat, 1 Desember 2023.
Edy menyebut, berdasarkan catatan BPS, inflasi cabai merah tertinggi terjadi di Bulukumba. "Ini diduga karena petani cabai di Bulukumba tengah menghadapi dampak serius dari musim kemarau sebagai fenomena el nino," ucap Edy.
Sementara itu, kata Edy, di Sumenep tercatat inflasi cabai rawit tertinggi. Menurutnya, hal itu diduga disebabkan karena stok yang menipis. Keterbatasan stok imbas tidak lancarnya pasokan cabai rawit ke Sumenep.
Cabai merah mengalami inflasi
Edy menyebut, cabai merah mengalami inflasi sebesar 42,83 persen cabai rawit inflasi 43,27 persen dan bawang merah 11,49 persen.
Tingkat inflasi ketiga komoditas tersebr relatif lebih tinggi dibandingkan bln yg sama di dua tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada November 2023 sebesar 0,38 persen secara bulanan atau month-to-month. IHK pada Oktober tahun ini tercatat 115,64, dan berubah menjadi 116,08 pada November 2003.
Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada November 2023 adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,23 persen dengan andil inflasi sebesar 0,32 persen.
Adapun komoditas lain yang memberikan andil yang cukup signifikan terhadap inflasi secara month-to-month, di antaranya tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen, emas perhiasan sebesar 0,03 persen, dan tarif air minum sebesar 0,01 persen.