Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cara Kementerian PUPR Dukung Atlet Dayung di Jambi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono mendukung pemanfaatan Danau Sipin di Jambi untuk latihan dan kompetisi para atlet dayung.

10 Oktober 2017 | 11.32 WIB

Atlet dayung Sultra Fitri Rahmanjani dan Julianti menunjukan medali emas setelah memenangkan nomor Rowing Double Sculls putri 2.000 meter pada PON XIX di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, 16 September 2016. ANTARA
Perbesar
Atlet dayung Sultra Fitri Rahmanjani dan Julianti menunjukan medali emas setelah memenangkan nomor Rowing Double Sculls putri 2.000 meter pada PON XIX di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, 16 September 2016. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono mendukung pemanfaatan Danau Sipin di Jambi untuk latihan serta kompetisi para atlet dayung. Menteri yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) itu mengaku akan memeriksa kesiapan sarana prasarana danau tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Danau ini terletak di tengah kota dengan panjang 2.200 meter. Kami bantu PODSI Jambi untuk menyiapkan sarana dan prasarana latihan, sehingga tidak kalah oleh arena dayung di Jakabaring, Palembang," kata Basuki dalam siaran pers Biro Komunikasi Kementerian PUPR, Senin malam, 9 Oktober 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jambi diketahui memiliki tiga danau yang berpotensi menjadi arena dayung, yakni Danau Sipin, Danau Kerinci, dan Danau Pauh Merangin. Panjang Danau Kerinci dinilai sudah melebihi standar nasional. Danau Merangin pun terbukti bisa menjadi arena pacu sepanjang 7.000 meter dengan lebar 3.000 meter.

Basuki, yang baru melantik pengurus PODSI Jambi periode 2017-2021, pun menyorot perlunya penataan ulang keramba ikan milik nelayan lokal di Danau Sipin. Dia mempertanyakan jumlah maksimum keramba apung yang diizinkan masuk ke danau tersebut.

"Kalau tidak, rusak kualitas airnya. Padahal ini salah satu (sumber) untuk air baku Jambi," ucapnya.

Kementerian sendiri sudah membangun prasarana pengendalian banjir di Jambi, seperti di Danau Teluk, Sungai Tembuku, Sungai Asam, dan Danau Sipin. Sistemnya berupa perbaikan alur sungai, rehabilitasi pintu air, serta pembangunan pintu air, stasiun pompa, dan bangunan pelengkapnya.

Khusus di Danau Sipin, pemerintah pun membangun bronjong atau anyaman kawat baja yang disusun dengan konfigurasi tertentu untuk memperkuat tumpukan batu.

Anggaran pembuatan bronjong tersebut sebesar Rp 30 miliar tahun ini untuk melindungi pinggiran danau sepanjang 3 kilometer. Pembangunannya akan dilanjutkan pada 2018 dengan biaya Rp 10 miliar.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

 

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus