Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan senior, Ilham Bintang, menderita kerugian akibat pembobolan rekening yang dilakukan pencuri nomor kartu subscriber identity module atau SIM Indosat Ooredoo miliknya baru-baru ini. Ilham mengatakan pembobolan itu terjadi pada 3 Januari 2020 saat ia tengah berada di Australia.
Cerita itu bermula saat seseorang dengan identitas tak jelas mendatangi gerai Indosat di Bintaro XChange, Tangerang Selatan, dan mengaku sebagai Ilham. Pihak tersebut ditengarai meminta petugas Indosat untuk mengganti nomor kartu yang lama dengan kartu baru.
Di saat yang sama, di Bandara Sydney, Australia, pada 4 Januari 2020 pukul 06.00 waktu setempat, Ilham melihat nomor di ponselnya tertera tulisan SOS. "Padahal saya sudah lima hari di Sydney dan sudah membeli paket roaming," ujarnya dalam pesan tertulis kepada Tempo pada Senin, 20 Januari 2020.
Ilham tak menyadari bahwa kartunya dicuri sampai ia terbang ke Melbourne. Pada 6 Januari di Melbourne, Ilham menemukan bahwa rekeningnya dibobol untuk sejumlah transaksi. Rekening yang dibobol itu ialah Bank Commonwealth, kartu kredit BNI, Citibank, dan BCA.
Menurut Ilham, pencuri telah menguras saldonya dengan cara mentransfer hampir ke seratus nomor rekening dengan keterangan yang berbeda. Misalnya untuk pembayaran pay roll gaji karyawan. Dari seratusan aksi itu, sekitar 98 transaksi di antaranya terjadi di Bank Commonweealth.
Hari itu juga, Ilham meminta stafnya mendatangi kantor Indosat di Bintaro XChange dan menanyakan kepada petugas ihwal keanehan yang terjadi pada nomornya dan dugaan pencurian kartu tersebut. Kala itu, ujar Ilham, petugas hanya menyebutkan bahwa nomor Indosat Ilham rusak. Untuk memperbaikinya, ia mesti datang langsung ke kantor tersebut.
"Saya lalu menghubungi petinggi Indosat. Dua hari kemudian dia mengirimi surat resmi bahwa benar terjadi penggantian SIM Card pada 3 Januari pukul 21.02 di Gerai Indosat Bintaro XChange," tuturnya.
Ilham kemudian meminta Indosat untuk menunjukkan rekaman CCTV. Dari rekaman itu, ia mendapati proses penggantian kartu oleh pihak tak dikenal itu hanya memakan waktu lebih-kurang 7 menit.
Dari kejadian itu, Ilham menyatakan kekecewaannya terhadap operator seluler dan perbankan. Ia mengatakan perlindungan pelanggan jaringan telepon dan nasabah perbankan sangat lemah hingga terjadi pembobolan dalam skala besar. "Tidak tampak ada proses verifikasi sebagaimana lazimnya," tuturnya.
Menanggapi keluhan Ilham, Indosat menyatakan akan bekerja sama untuk menangani pencurian nomor kartu SIM yang berujung pembobolan rekening bank tersebut.
"Kami akan bekerja sama, termasuk jika ada proses yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini dan menjaga kenyamanan pelanggan kami," ujar SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk.
Turina mengatakan bahwa pihak Indosat menyesalkan atas peristiwa yang menimpa wartawan senior tersebut dan telah menemui serta menjelaskan kepada Ilham Bintang mengenai apa yang terjadi.
"Kami menyesalkan adanya kejadian dalam proses penggantian kartu atas nama Bapak Ilham Bintang. Kami telah bertemu dengan beliau dan menjelaskan tentang apa yang terjadi," katanya.
Adapun Senior Vice President Corporate Communications & Financial Inclusion Bank Commonwealth Bayu Irawan saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin, mengaku siap membantu proses dan langkah yang diperlukan, untuk mendapatkan penjelasan atas kejadian tersebut.
Bayu menjelaskan transaksi perbankan melalui gawai (mobile banking) dan juga transaksi melalui jaringan internet (internet banking) yang disanggah di rekening, telah dilakukan dengan akun dan kata sandi yang benar.
"Transaksi mobile dan internet banking yang disanggah telah dilakukan dengan akun dan kata sandi yang benar. Sebelum transaksi dijalankan, bank selalu mengirimkan OTP (one time password) untuk konfirmasi transaksi, baik yang melalui mobile banking maupun internet banking sesuai dengan prosedur bank," ujarnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini