Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cheetos hingga Lays Absen 3 Tahun, Indofood: Sesuai Kesepakatan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk atau ICBP menjelaskan alasan perusahaan menyetop produksi makanan ringan Lays, Doritos, dan Chetoos.

19 Februari 2021 | 10.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lays, Cheetos dan Doritos. Foto/Instagram/fritolay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk atau ICBP menjelaskan alasan perusahaan menyetop produksi makanan ringan Lays, Doritos, dan Chetoos selama tiga tahun terhitung mulai Agustus 2021. General Manager Corporate Communications ICBP Stefanus Indrayana mengatakan keputusan itu sesuai kesepakatan antara Indofood, Indofood Fritolay Makmur (IFL), dan PepsiCo selaku pemegang merek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sesuai kesepakatan, Fritolay, PepsiCo dan/atau pihak afiliasi lainnya tidak boleh memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan apapun di Indonesia yang bersaing dengan produk IFL selama tiga tahun,” ujar Stefanus saat dihubungi Tempo pada Jumat, 19 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Stefanus menjelaskan, ICBP telah memborong seluruh saham IFL pada 17 Februari 2021. IFL merupakan perusahaan patungan antara PepsiCo dengan ICBP yang kemitraannya telah berlangsung selama 30 tahun terakhir.

Selepas aksi perusahaan ini, IFL akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan, dan pendistribusian produk-produk makanan ringan dengan merek PepsiCo di Indonesia. Perusahaan memiliki waktu transisi enam bulan sejak masa pembelian seluruh saham.

Namun, Stefanus memastikan perusahaan masih akan memproduksi makanan ringan serupa. “Kami akan terus memproduksi, menjual dan mengembangkan merek-merek kami, seperti Chitato, Qtela, Chiki dan Jetz, yang telah lama menjadi salah satu makanan ringan favorit masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Dalam keterangan resmi, PepsiCo menyampaikan persetujuan atas penjualan saham minoritasnya di IFL oleh ICBP. “IFL akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan dan pendistribusian produk PepsiCo di Indonesia pada Agustus 2021,” tulis PepsiCo, Rabu, 17 Februari 2021.

PepsiCo yang pernah menaruh saham di Indofood ini menilai Indonesia memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat dan akan terus menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan perseroan. Meski menghentikan pemasaran tiga merek makanan ringan di Indonesia, PepsiCo masih akan menawarkan Quaker Oat.

 

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput politik untuk kanal nasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus