SATU langkah lagi. Itulah jalan Commerce Asset Holding Berhad untuk menguasai 51 persen saham Bank Niaga. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Maman Sumantri, menyatakan bahwa Commerce telah lulus uji kelayakan dan kepantasan. "Hasilnya sudah dikirimkan ke BPPN kemarin," kata Maman, Rabu pekan lalu. Bank Indonesia juga sudah mendapat rekomendasi mengenai Commerce dari Bank Negara Malaysia (bank sentral). Berdasarkan riset Merrill Lynch, aset Commerce saat ini mencapai 8,4 miliar ringgit atau sekitar Rp 20 triliun.
Sebelumnya, langkah Commerce sempat tersendat setelah tim kecil divestasi Bank Niaga Komisi Keuangan DPR meminta BPPN menegosiasi ulang harga penjualan saham Niaga. Commerce mengajukan harga Rp 26,5 per lembar saham (1,45 nilai buku) atau totalnya sekitar Rp 1,057 triliun. Angka tersebut sudah di atas harga dasar yang ditetapkan BPPN sebesar Rp 24,84. Namun DPR minta agar Commerce menaikkan harga menjadi Rp 30-40. Sayangnya, dalam negosiasi ulang, BPPN gagal memaksa Commerce menaikkan harga. Agaknya, ramainya pemberitaan mengenai suap dari BPPN untuk anggota DPR dalam divestasi saham pemerintah di Bank Niaga menjadi berkah tersendiri bagi Commerce. DPR tiba-tiba tidak lagi galak, Commerce pun mulus melangkah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini