Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Diam-diam makan dalam ?

Saham pt inter pacific finance corp dijual secara diam-diam di pasar perdana. banyak calon investor yang berminat. interpac dipimpin supari dhirdjopra wiro.dua kali menerima penghargaan dari menkeu.

28 Juli 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI tengah situasi pasar modal yang cenderung lesu, mendadak saham Interpac dicari-cari banyak orang. Minat calon investor serentak tertuju ke saham yang dikeluarkan oleh PT Inter Pacific Finance Corporation itu. Mengapa? Inter Pacific Finance Corporation (Interpac) adalah sebuah perusahaan LKBB (lembaga keuangan bukan bank), yang tidak cuma sehat, tapi juga padat laba. Bahkan bisa dibilang, saham Interpac yang lima juta lembar itu ditawarkan secara bisik-bisik. Seluruh sahamnya bernilai Rp 48,75 milyar dan dijual Rp 9.750 per lembar. Selain tidak berpromosi, pihak Interpac juga tidak memasang iklan formulir pemesanan saham di media. Hanya neraca per 30 Juni 1990 yang dikeluarkannya di harian Suara Karya. Sedangkan PT Ficorinvest, yang bertindak sebagai manajer penjamin emisi saham itu, juga tak berinisiatif lebih jauh. Padahal, pemasaran saham Interpac mendahului penawaran saham Gudang Garam, yang mencoba menyedot dana murah Rp 592 milyar. Apakah memang ada kesengajaan di pihak Interpac untuk tidak menggubris Gudang Garam? Atau Interpac begitu yakin akan potensinya, hingga saham raksasa kretek itu tidak sedikit pun membuatnya gentar? Atau mungkin ada alasan lain? Entahlah. Yang pasti, Interpac adalah penjamin utama emisi saham PT Sampoerna, yang pasar perdananya kandas gara-gara adanya selebaran yang memuji-muji keunggulan Gudang Garam atas Sampoerna (TEMPO, 21 Juli 1990). Saham Gudang Garam dipasarkan pada 21 Juli-3 Agustus 1990, sebanyak 57.807.800 lembar, sedangkan saham Interpac ditawarkan sebelumnya, yakni pada 19-25 Juli. 1990. Jika diteliti lebih jauh, masa penawaran saham Interpac relatif singkat, praktis cuma tiga hari. Ini tak lain karena diselingi oleh dua hari libur (22 dan 23 Juli), sedangkan Sabtu, 21 Juli, kantor-kantor underwriter tutup. Jadi, hanya investor yang gesit yang bisa memesan saham Interpac. Saham LKBB itu diperkirakan akan memberikan capital gain, sebagaimana saham-saham PT Ficorinvest dan PT PDFCI, yang juga berstatus LKBB. Saham Ficorinvest yang harga perdananya Rp 10.000, kini sudah menjadi Rp 30.000 per lembar. Saham PDFCI, yang tiga bulan lalu dijual Rp 8.500, kini laku Rp 13.000. Keduanya -- Ficorinvest dan PDFCI -- didirikan oleh Bank Indonesia, sedangkan pendiri Interpac adalah Bank Rakyat Indonesia, The Sanwa Bank Ltd. (Jepang), dan Credit Commercial de France (Prancis). Interpac -- dipimpin Ir. Supari Dhirdjoprawiro yang lulusan ITB itu -- terbukti dikelola baik dan mencatat rasio-rasio keuangan yang sehat sekali. Berkantor di Wisma Metropolitan, Jalan Sudirman, Jakarta, Interpac juga mencatat untung besar. Perbandingan laba bersih/modal sendiri tahun 1989 mencapai 32,11%. Itu berarti modalnya bisa menarik keuntungan jauh lebih tinggi dari bunga deposito. Tahun lalu, Interpac meraih laba bersih Rp 6,7 milyar, sedangkan tahun ini, untuk semester pertama saja, ia sudah mencatat laba bersih Rp 5,1 milyar. Dalam prospektusnya, Interpac mengklaim sebagai perseroan (LKBB) yang menduduki peringkat kedua dalam jumlah aktiva dan perdagangan surat berharga, serta menduduki peringkat ketiga dalam jumlah laba. Perusahaan ini dua kali menerima penghargaan dari Menteri Keuangan, yakni sebagai anggota bursa teladan untuk periode 1987-1988, dan sebagai anggota bursa utama untuk periode 1987-1988. Sebagai penjamin, belakangan ini Interpac memang sering mengecewakan para investor, khususnya dalam penjatahan saham. Permintaan terlalu banyak, satu hal yang tidak sepenuhnya bisa ditangani Interpac secara memuaskan. Apakah saham Interpac sendiri kelak akan tercatat sebagai blue chip, itulah yang sebaiknya ditunggu akhir bulan depan. MW

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus