Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Visi Media Asia Tbk. atau Viva, Neil R. Tobing mengatakan pihak perusahaan sudah menjelaskan alasan perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawan PT Cakrawala Andalas Televisi atau ANTV dalam public expose di Bakrie Tower, pada Senin, 23 Desember 2024. "Saya rasa seluruh grup media sudah dan sedang melakukannya untuk menyesuaikan dengan bisnis model baru di era digital," ujar Neil Tobing saat dihubungi Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Rabu, 25 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan dokumen paparan publik, pendapatan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) yang merupakan induk perusahaan stasiun televisi ANTV adalah Rp 483,5 miliar atau mengalami penurunan sebesar 21,4 persen dari tahun 2023 yakni Rp 778 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 24 Desember 2024, manajemen ANTV mengakui telah mengambil langkah pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan Divisi Produksi. Stasiun televisi swasta milik keluarga Aburizal Bakrie itu mengklaim PHK terhadap 57 karyawan ini diputuskan dengan penuh pertimbangan.
“Keputusan ini diambil dengan sangat hati-hati dan penuh pertimbangan. Langkah ini adalah salah satu bagian dari strategi efisiensi dan penyesuaian model bisnis agar tetap relevan dan kompetitif di industri,” kata Direktur PT Intermedia Capital, Arhya Winastu Satyagraha dalam keterangan resminya.
Arhya mengatakan penyebab PHK massal ini karena beberapa tahun belakang ini model bisnis untuk program antv didominasi dengan program yang diakuisisi atau diperoleh dari pihak ketiga atau rumah produksi. Karena itu, program yang melibatkan tim produksi televisi free to air (TV FTA) turut berkurang.
“Perubahan ini merupakan strategi antv untuk mengubah fixed cost menjadi variable cost, untuk menjawab tantangan industri TFA yang semakin ketat seiring dengan munculnya stasiun TV FTA pasca penerapan analog switched off (ASO) dan disrupsi digital yang semakin masif,” kata dia.
Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.